AS Berjanji untuk Gencatan Senjata di Gaza sebelum Trump Dilantik namun Terdapat Ketidakpastian

Gedung Putih pada Kamis, 9 Januari 2025, mengeluarkan pernyataan optimis yang berhati-hati mengenai kemungkinan perjanjian untuk mengakhiri pertempuran di Gaza dan pembebasan para sandera sebelum pelantikan presiden Donald Trump.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menyatakan bahwa kesepakatan tersebut dapat tercapai dengan kerja keras. Brett McGurk, yang ditunjuk oleh Presiden AS Joe Biden untuk menangani situasi Timur Tengah, saat ini berada di Doha dan terus berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas.

McGurk dan tim keamanan nasional berfokus untuk menyelesaikan masalah ini karena telah terlalu lama orang-orang disandera dan setiap hari adalah hari ketidakpastian dan kesedihan. Presiden berupaya keras agar perundingan tersebut berhasil meski tantangan dan kompromi yang dibutuhkan.

Delegasi Israel kembali ke Doha untuk melanjutkan perundingan tidak langsung dengan Hamas yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata.

Sementara itu, anak buah Netanyahu mengumumkan peta baru Israel yang mengklaim wilayah Arab, termasuk Palestina, sebagian besar wilayah Yordania, Lebanon, dan Suriah. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk peta tersebut yang mengakui “hak teritorial bersejarah” Israel di wilayah tersebut.

MEMBACA  Manfaat Pemanfaatan Gas Alam dalam Mengurangi Ketergantungan Impor LPG

Tinggalkan komentar