Analisis berbasis modifikasi cuaca tetap diprioritaskan: BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan terus memprioritaskan operasi modifikasi cuaca berdasarkan analisis komprehensif tahun ini untuk mengendalikan hujan dan mengurangi potensi bencana di berbagai daerah.

Kepala Pusat Data Bencana, Informasi, dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa operasi modifikasi cuaca, yang melibatkan penyebaran garam menggunakan pesawat untuk membuat awan hujan, masih cukup efektif dalam mengendalikan intensitas hujan.

Menurutnya, modifikasi cuaca yang dilakukan pada Desember 2024 dan Januari 2025 di Pulau Jawa efektif dalam mengurangi intensitas hujan dan potensi bencana hidrometeorologi.

Berdasarkan pemantauan BNPB, intensitas hujan di Jawa Tengah, termasuk Jepara, Pati, Demak, dan Semarang, serta Jawa Barat, termasuk Sukabumi, Cianjur, dan sekitarnya, turun sekitar 60–70 persen per hari setelah operasi modifikasi cuaca.

“Pengurangan bencana hidrometeorologi akan dilakukan dengan mengendalikan hujan melalui operasi modifikasi cuaca dan mempersiapkan masyarakat dan pemerintah daerah, termasuk potensi hujan terus berlanjut akibat fenomena La Nina,” jelas Muhari.

Dia menginformasikan bahwa pemerintah mengeluarkan Rp204,9 miliar pada tahun 2024 untuk melakukan 746 penerbangan untuk menyebar ratusan ton garam dalam operasi modifikasi cuaca di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.

Berdasarkan evaluasi, Muhari mengatakan bahwa pihaknya akan membutuhkan analisis dan sinergi dari kementerian dan lembaga teknis dalam melakukan operasi modifikasi cuaca untuk meminimalkan potensi bencana hidrometeorologi, banjir, dan longsor tahun ini.

BNPB, sebagai pengendali operasi modifikasi cuaca, akan merujuk pada analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang faktor-faktor regional yang menyebabkan peningkatan potensi bencana.

Sementara itu, pelaksanaan operasi modifikasi cuaca akan melibatkan TNI Angkatan Udara, tambahnya.

MEMBACA  Trump tetap pada cerita tentang perjalanan helikopter yang menakutkan, meskipun disangkal oleh Reuters.

“Kami menangani hulu dan hilir dengan baik dan hati-hati,” ujar Muhari.

Berita terkait: Pemerintah melanjutkan modifikasi untuk mengantisipasi cuaca ekstrem

Berita terkait: BNPB menjamin dukungan penuh untuk mengantisipasi cuaca ekstrem

Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar