Melayani Pelanggan Lebih Mudah, ASDP Menghadirkan Fitur Pengiriman E-Tiket Melalui WhatsApp

Rabu, 25 Desember 2024 – 17:25 WIB

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meluncurkan fitur pengiriman E-Tiket via WhatsApp melengkapi metode sebelumnya yang hanya melalui email dan aplikasi Ferizy. Foto: Dokumentasi ASDP

jpnn.com, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna jasa dengan menghadirkan fitur pengiriman e-tiket melalui WhatsApp.

Langkah ini memudahkan pelanggan untuk menerima tiket secara praktis, melengkapi metode pengiriman sebelumnya yang hanya melalui email dan aplikasi Ferizy.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan fitur ini dirancang untuk memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna jasa.

“WhatsApp telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat. Dengan fitur ini, pengguna dapat langsung menerima tiket di ponsel mereka setelah pembayaran berhasil, tanpa harus membuka aplikasi lain atau mengecek email,” jelas Shelvy dalam keterangannya, Rabu (25/12).

Fitur ini secara otomatis mengirimkan e-tiket ke nomor WhatsApp yang terdaftar saat pembelian tiket.

Hal ini tidak hanya mempercepat akses pelanggan terhadap tiket mereka, tetapi juga meminimalkan risiko tiket tidak terkirim karena kendala teknis pada email.

Tiba di Pelabuhan Sesuai Jadwal

ASDP mewajibkan para pengguna jasa untuk membeli tiket feri secara mandiri melalui aplikasi atau website Ferizy dan juga mitra resmi ASDP mengingat saat ini sudah tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan.

Pemesanan tiket feri pun sekarang bisa dilakukan hingga 60 hari sebelum keberangkatan lewat aplikasi Ferizy, dengan pembayaran via transfer bank, virtual account, atau e-wallet.

ASDP meluncurkan fitur pengiriman E-Tiket via WhatsApp melengkapi metode pengiriman sebelumnya yang hanya melalui email dan aplikasi Ferizy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

MEMBACA  Ketua lobi mengatakan bank-bank Jepang lebih tidak enggan untuk membiayai pengambilalihan yang bersifat musuh, kata Reuters.

Tinggalkan komentar