5 Kesalahan Shin Tae-yong yang Dikritik oleh Analis Bola dan Netizen

loading…

Nama Shin Tae-yong belakangan ramai diperbincangkan setelah gagal membawa Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024 / Foto: Soha

Nama Shin Tae-yong belakangan ramai diperbincangkan setelah gagal membawa Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024. Lantas, kesalahan apa yang membuat pelatih berpaspor Korea Selatan itu mendapat kritikan pedas dari pengamat hingga penggemar sepak bola di Tanah Air?

Kritik yang paling sering muncul biasanya berkaitan dengan keputusan taktis, pemilihan pemain, hingga hasil akhir yang kurang memuaskan. Mari kita bahas lebih dalam lima kesalahan umum yang sering dilakukan Shin Tae-yong.

5 Kesalahan Shin Tae-yong

1. Rotasi Pemain yang Terlalu SeringSalah satu kritik paling umum adalah kecenderungan Shin Tae-yong untuk merotasi pemain terlalu sering, terutama menjelang turnamen besar. Beberapa berpendapat bahwa rotasi yang terlalu sering dapat mengganggu kekompakan tim dan membuat pemain kesulitan menemukan ritme permainan terbaiknya. Di Piala AFF 2024 misalnya, Shin Tae-yong melakukan eksperimen dengan menurunkan pemain Timnas U-222. Ketidakmampuan Menggali Potensi Pemain IndonesiaShin Tae-yong seringkali dikritik karena tidak maksimal dalam memanfaatkan pemain yang berkompetisi di kompetisi domestik (Liga 1)
3. Taktik yang Terlalu KakuBeberapa pengamat menilai bahwa taktik yang diterapkan Shin Tae-yong cenderung kaku dan sulit beradaptasi dengan situasi pertandingan yang berubah-ubah. Akibatnya, Timnas Indonesia seringkali kesulitan mengembangkan permainan ketika menghadapi lawan yang lebih kuat secara fisik atau taktik.4. Pergentian Pemain yang Kurang TepatPergantian pemain yang dilakukan Shin Tae-yong juga sering menjadi sorotan. Beberapa pengamat menilai bahwa Shin Tae-yong seringkali terlambat dalam melakukan pergantian pemain atau melakukan pergantian yang kurang tepat.

5. Tekanan yang Terlalu Besar pada Pemain Muda

Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih yang gemar memberikan kesempatan kepada pemain muda. Namun, beberapa pihak menilai bahwa tekanan yang diberikan kepada pemain muda terlalu besar. Tekanan yang berlebihan dapat membuat pemain muda kehilangan kepercayaan diri dan kesulitan untuk berkembang.

MEMBACA  MK belum memutuskan apakah Arsul Sani boleh ikut menangani hasil Pilpres atau tidak

(yov)

\”