Jakarta (ANTARA) – Tokoh-tokoh publik dan agama, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Sosial, Muhaimin Iskandar, telah mengusulkan untuk menyatakan Abdurrahman Wahid, presiden Indonesia keempat, sebagai pahlawan nasional.
Pada pertemuan nasional pada hari Jumat, Iskandar menyoroti bahwa Wahid, yang dikenal sebagai Gus Dur, berjuang dan berkorban nyawanya untuk nilai-nilai persatuan, keragaman, persaudaraan, dan kemanusiaan yang dinikmati warga Indonesia saat ini.
“Oleh karena itu, saya yakin kita harus menginisiasi langkah untuk mengusulkan Gus Dur sebagai pahlawan nasional. Kami berharap aspirasi kami akan menjadi kenyataan bagi bangsa kita,” katanya dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan pada hari Sabtu.
Meskipun Wahid “tidak memerlukan status pahlawan nasional,” tambah Iskandar, bangsa ini membutuhkannya sebagai sumber inspirasi untuk terus berupaya mewujudkan impian terbesarnya tentang perdamaian dan keadilan bagi rakyat.
Iskandar, yang juga mengepalai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengatakan bahwa dirinya dan partainya berkomitmen untuk terus berjuang demi cita-cita Wahid dengan membela nilai-nilai persatuan, keragaman, persaudaraan, dan kemanusiaan.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan PKB juga menekankan bahwa Wahid tidak pernah melanggar Konstitusi selama masa kepresidenannya selama 1,5 tahun, tegas Iskandar.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Rusdi Kirana, juga dari PKB, mengatakan fraksi partainya di parlemen mendorong pencabutan Keputusan MPR No. II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman Wahid.
Keputusan tersebut mencakup kecaman eksplisit terhadap Wahid dan mengusulkan pemakzulan dirinya. Keputusan tersebut dikeluarkan pada 23 Juli 2001 sebagai respons terhadap upaya Wahid untuk membubarkan parlemen—suatu langkah yang melebihi kewenangan Konstitusinya.
Dengan mengabsahkan presiden almarhum, Kirana mengatakan fraksi PKB akan terus mendukung pengakuan Wahid sebagai pahlawan nasional.
“Meskipun Gus Dur telah menjadi pahlawan nasional dalam hati kita, termasuk saya,” tambahnya.
Pada pertemuan nasional, Kirana, selaku Wakil Ketua MPR, menerima surat rekomendasi dari tokoh-tokoh publik dan agama untuk memberikan status pahlawan nasional kepada Wahid.
Berita terkait: MPR Indonesia mendorong untuk status pahlawan nasional bagi Soeharto, Wahid
Berita terkait: Empat tokoh akan dinamakan Pahlawan Nasional pada Hari Pahlawan
Translator: Agatha Olivia V, Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024