Hamas merilis sebuah video yang mengklaim menunjukkan sandera Israel Matan Zangauker dalam tawanan pada hari Sabtu.
Dalam video tersebut, seorang pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Matan Zangauker, 24 tahun, terlihat memohon kepada pemimpin Israel untuk membuat kesepakatan yang akan membawa para tawanan yang ditahan oleh Hamas di Gaza kembali ke Israel.
Negara-negara mediator, termasuk Qatar, melihat adanya momentum yang meningkat untuk kesepakatan yang memungkinkan 100 sandera yang ditahan di Gaza dibebaskan sebagai pertukaran dengan puluhan tahanan Palestina, setelah Israel menandatangani kesepakatan gencatan senjata bersejarah dengan Hezbollah di Lebanon bulan lalu.
Utusan Timur Tengah Donald Trump telah melakukan perjalanan ke Qatar dan Israel untuk mencoba memulai dorongan diplomatik presiden terpilih AS itu untuk gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera sebelum dia dilantik pada 20 Januari, kata sumber yang mendapat informasi tentang pembicaraan tersebut kepada Reuters.
Hamas telah merilis beberapa video sandera merayu untuk dibebaskan selama perang yang memasuki bulan ke lima belas, namun pejabat Israel telah menolak klip pendek yang disunting tersebut sebagai propaganda psikologis yang dimaksudkan untuk menekan pemerintah.
Forum Keluarga Sandera, yang mewakili anggota keluarga sandera, menyebut video tersebut sebagai “bukti kehidupan” dan mengatakan bahwa itu “memberikan bukti lebih lanjut bahwa setelah lebih dari 420 hari dalam penawanan, ada sandera yang masih hidup dan menderita sangat parah”.