Pemerintah Berkomitmen untuk Mendukung Kemandirian Ekonomi Wanita

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menekankan komitmen pemerintah untuk mendukung setiap upaya untuk membuat perempuan mandiri secara ekonomi dan finansial.

“Memberdayakan perempuan di sektor ekonomi akan membuka jalan untuk pengentasan kemiskinan, menciptakan kemakmuran, dan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Sabtu.

“Perempuan yang mandiri secara ekonomi akan lebih berdaya, termasuk memiliki kemampuan untuk berani mengungkapkan pendapat, berani bersuara, dan melaporkan kekerasan yang mereka alami dan saksikan,” paparnya.

Komitmennya sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mewajibkan peningkatan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur.

Visi tersebut juga menekankan pentingnya pembangunan, dimulai dari tingkat desa, untuk mendukung kesetaraan ekonomi dan memberantas kemiskinan.

Menurut menteri, kedua hal tersebut dapat dicapai dengan mendorong peran perempuan di sektor ekonomi.

Oleh karena itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan lebih aktif dalam mencari pemberdayaan ekonomi perempuan dari tingkat desa.

“Pemberdayaan ekonomi perempuan harus dimulai dari tingkat terkecil, dari tingkat desa. Itulah mengapa kementerian saat ini menginisiasi program Ruang Bersama Merah Putih—gerakan berbasis desa untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi pemberdayaan ekonomi,” katanya.

Arifah juga menyambut partisipasi dari pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat sipil untuk mendorong pemberdayaan perempuan dengan merumuskan rekomendasi kebijakan dan rencana tindak lanjut.

Berita terkait: Pengungsi Gunung Lewotobi dalam keadaan sehat, aman, kata menteri

Translator: Anita Permata Dewi, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Perang Gaza: Mengapa PBB menyebut angka kematian lebih rendah untuk wanita dan anak-anak?