Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan bahwa stok kebutuhan pokok untuk korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mencukupi untuk dua minggu ke depan. “Selain dari pemerintah, saat ini banyak bantuan datang dari berbagai pihak,” katanya dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di sini pada hari Rabu.
Dia mengatakan bahwa selama pertemuan itu, kementeriannya dan BNPB sepakat untuk memantau ketersediaan barang-barang penting bagi korban. Jika stok mulai menipis, pasokan tambahan akan dikirim oleh pemerintah pusat.
Kementerian Sosial akan memastikan pusat bantuan sosial di Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya beroperasi secara efektif untuk memenuhi kebutuhan korban. “Berdasarkan pengalaman BNPB, ketersediaan akan mulai menipis bulan depan. Pasokan tambahan akan dikirim pada saat itu,” kata Yusuf.
Menurut data BNPB, jumlah orang yang dibawa ke pusat evakuasi setelah letusan Gunung Lewotobi Laki-laki terus menurun. Pada Selasa, jumlah pengungsi di tujuh pusat evakuasi yang didirikan oleh BNPB dan Kementerian Sosial turun menjadi 12.673 dari 12.761.
Beberapa pengungsi diminta tinggal di rumah kerabat mereka, yang akan lebih nyaman, mengingat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki terus menurun.
Selain memberikan bantuan keuangan sebesar Rp500 ribu (sekitar US$31,43) kepada setiap keluarga selama enam bulan sambil menunggu pembangunan hunian tetap, pemerintah juga akan memberikan Rp15 juta (sekitar US$942,97) kepada kerabat sembilan korban tewas, katanya.
Selain itu, lebih dari 60 korban luka berhak menerima bantuan Rp5 juta (sekitar US$314,22).
Berita terkait: Pemerintah dorong hunian sementara bagi pengungsi Lewotobi
Berita terkait: Pemerintah meminta operator untuk menyediakan internet gratis bagi korban Gunung Lewotobi
Translator: M Riezko, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024