Rencana darurat disiapkan untuk pemilihan di Timur Flores di tengah ancaman letusan gunung.

Deputi Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan forum pemimpin daerah untuk langkah-langkah antisipasi dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah di Flores Timur.

“Musibah di Flores Timur telah menarik perhatian pemerintah pusat,” katanya saat merujuk pada letusan Gunung Lewotobi Laki-laki selama pertemuan kerja di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) di Jakarta pada hari Rabu.

Sugiarto menyatakan bahwa 29 tempat pemungutan suara (TPS) dan 13.782 pemilih terdaftar terkena dampak letusan tersebut.

Menteri wakil menekankan bahwa pemerintah telah memastikan bahwa semua pengungsi, baik secara mandiri maupun yang dikoordinir oleh pemerintah daerah, dapat melaksanakan hak pilih mereka.

“Kami telah memerintahkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk memfasilitasi warga agar dapat memberikan suara mereka dengan mengeluarkan dokumen yang diperlukan,” katanya.

Upaya tersebut dapat mengakomodasi warga untuk memberikan suara tanpa proses yang rumit.

“Mereka hanya perlu mengajukan satu lembar pernyataan yang dicetak oleh dinas kependudukan setempat,” ungkapnya.

Pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Nasional Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mendorong warga yang terkena dampak letusan untuk menggunakan hak pilih mereka di tempat pemungutan suara khusus.

“Kami masih mengingatkan mereka untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara khusus yang disiapkan di sini,” katanya setelah mengunjungi kamp pengungsi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada hari Senin.

Gunung Lewotobi Laki-laki adalah salah satu gunung berapi aktif di NTT, yang aktivitas vulkaniknya fluktuatif sepanjang tahun, dengan letusan dimulai pada 4 November, memaksa 11.533 orang mengungsi, saat ini tinggal di delapan tempat penampungan pengungsi.

MEMBACA  UEFA Menyelidiki Selebrasi Kontroversial Merih Demiral

Selain letusan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memperingatkan kemungkinan banjir lahar hujan dari Gunung Lewotobi Laki-laki seiring dengan musim hujan dan cuaca ekstrem akibat La Nina atau dinamika atmosfer.

Berita terkait: Letusan Gunung Lewotobi: Pemerintah mengirim bantuan kepada warga terdampak
Berita terkait: Gunung Lewotobi: Pemerintah memperingatkan tiga desa terhadap risiko banjir lahar dingin
Berita terkait: Letusan Lewotobi – Kementerian memberikan bantuan senilai Rp6,2 miliar kepada korban

Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan komentar