Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh buatan AS oleh Ukraina ke Rusia telah menjadi topik pembicaraan utama dalam mengakhiri konflik di Ukraina. Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menyatakan bahwa langkah ini dapat membantu mengakhiri perang di Ukraina. Menurutnya, semakin lama Ukraina melancarkan serangan, semakin cepat perang akan berakhir. Sybiha juga menegaskan bahwa Ukraina memiliki hak untuk menyerang sasaran militer di Rusia.
Presiden AS Joe Biden juga telah memberikan kejutan dengan kunjungannya ke Ukraina. Pemerintah AS memberikan wewenang kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang wilayah Rusia. Langkah ini diyakini akan menyelamatkan warga sipil Ukraina dan mengubah situasi di medan perang.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyatakan bahwa London akan terus mendukung Kiev. Dia mengatakan bahwa Inggris akan terus bekerja sama erat dengan Presiden Biden. The New York Times melaporkan bahwa serangan pertama jauh ke wilayah Rusia kemungkinan besar akan dilakukan dengan rudal ATACMS.
Pihak pemerintah Rusia mengingatkan bahwa jika Kiev dibiarkan menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh, hal itu akan mengubah esensi konflik Ukraina dan berarti keterlibatan langsung AS dan negara-negara satelitnya dalam permusuhan terhadap Rusia.