Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan militer negaranya untuk fokus semua upaya pada menyelesaikan persiapan perang, menurut laporan agensi berita negara KCNA pada hari Senin.KCNA melaporkan Kim menggambarkan semenanjung Korea sebagai “titik panas terbesar di dunia,” dalam pidato yang disampaikannya kepada komandan batalyon di Pyongyang pada hari Jumat. Kim juga menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan telah membawa ketegangan di semenanjung “ke fase terburuk dalam sejarah,” KCNA melaporkan. Pada hari Sabtu Financial Times melaporkan, mengutip sumber-sumber, bahwa Korea Utara sekarang mendukung Rusia dalam perangnya melawan Ukraina tidak hanya dengan tentara dan amunisi tetapi juga dengan artileri berat. Menurut laporan surat kabar Inggris tersebut, sekitar 50 meriam sendiri M1989 Koksan dan hampir 20 peluncur roket ganda yang diproduksi di Korea Utara telah tiba di Rusia dalam beberapa minggu terakhir. Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini mengklaim bahwa ribuan tentara Korea Utara secara aktif berperang bersama pasukan Rusia di wilayah perbatasan dekat Kursk, di mana mereka terlibat melawan pasukan Ukraina. Laporan intelijen Korea Selatan lebih lanjut menyarankan bahwa Korea Utara telah mendeploy lebih dari 10.000 tentara ke Rusia, selain memasok amunisi artileri ke pasukan Rusia. Kerjasama militer yang semakin meningkat antara kedua negara telah diperkuat melalui perjanjian yang baru saja ditandatangani, yang mencakup pakta pertahanan saling membantu.