Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukman Khakim menyampaikan visi dan misinya pada debat publik kedua dengan tema tata kelola pemerintah yang efektif dan inovatif serta pelayanan publik yang inklusif untuk keadilan masyarakat Jawa Timur. Luluk menyampaikan pada 2030 pemimpin negara punya tujuan sustainbel development goals. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus memastikan tidak ada masyarakat miskin, kelaparan, pendidikan tuntas yang berkualitas 100 persen. Warganya juga harus punya jamban yang sehat dan bersih. Berdasarkan data, Luluk membeberkan di Jawa Timur masih ada 2.158.000 ribu rumah tangga atau sekitar 19,2 persen tidak punya jamban sehat dan indeks kualitas lingkungan hidup di Jawa Timur juga peringkat 21 dibandingkan dari seluruh Indonesia. Saya bertemu dengan seorang pimpinan pesantren di Bangil Pasuruan mereka mengatakan, mengeluh selama bertahun-tahun karena ada perusakan dan pencemaran limbah di desanya. Namun, jangankan ada solusi didengar pun tidak oleh pemerintah provinsi. Mendengar aspirasi itu, berbanding terbaik dengan banyaknya prestasi atau pengharagaan yang diraih Gubernur dan Wakil Gubernur sebelumnya atau calon petahana Khofifah-Emil yang mendapatkan 728 penghargaan. Jangan pernah berbangga kita menerima begitu banyak penghargaan apalah artinya pengharagaan kalau ternyata rakyat kita miskin, mengurus KTP susah, mengurus BPJS susah, apalagi mengurus izin juga susah belum tahu kapan akan selesai dan berapa biaya semestinya yang harus dibayarkan. Luluk-Lukman singgung soal kasus korupsi saat paparkan visi dan misi debat kedua Pilgub Jatim. Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News.