Yang lalu, para menteri dan pejabat Kabinet Merah Putih menghadiri acara retret di Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, dari 24 hingga 27 Oktober.
Meskipun sebagian besar anggota Kabinet tidak memiliki latar belakang militer, mereka menyatakan komitmen mereka untuk mengikuti retret tersebut, mengatakan bahwa mereka telah siap secara fisik dan mental untuk berpartisipasi sepenuhnya.
Kesiapan mereka dilihat sebagai hal yang penting, karena retret bertujuan untuk memperkuat ikatan dan meningkatkan solidaritas di antara anggota Kabinet.
Kesatuan Kabinet penting untuk melaksanakan program dan tindakan Asta Cita, atau delapan misi utama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dirancang untuk mencapai visi “Bersama, Menuju Indonesia Emas 2045”.
Pemerintahan Prabowo-Gibran akan melaksanakan misi Asta Cita ini dalam lima tahun ke depan (2024–2029).
Empat misi pertama termasuk memperkuat ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia; meningkatkan keamanan nasional dan pertahanan; dan mempromosikan swasembada nasional dalam pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Misi-misi ini juga mencakup penciptaan lebih banyak lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, memperluas industri kreatif, dan melanjutkan pembangunan infrastruktur.
Selain itu, mereka menekankan pengembangan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, olahraga, dan kesetaraan gender, sambil meningkatkan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Misi kelima berfokus pada peningkatan program hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai ekonomi, dan misi keenam bertujuan untuk mempromosikan pembangunan dari tingkat desa ke atas guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan percepatan pengurangan kemiskinan.
Misi ketujuh menangani reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba ilegal.
Misi terakhir berpusat pada harmoni lingkungan, alam, dan budaya serta mendorong toleransi beragama untuk membentuk masyarakat yang adil dan makmur.
Misi-misi ini memerlukan komitmen kuat dari anggota Kabinet Merah Putih, yang telah aktif terlibat sejak diresmikan pada 21 Oktober.
Bekerja sebagai tim
Pakar kebijakan publik Prof. Slamet Rosyadi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) berharap bahwa para anggota Kabinet dapat mengatasi tantangan koordinasi di antara kementerian dan lembaga di masa depan.
Selama retret, Presiden Prabowo mendorong timnya untuk bekerja bersama, bertujuan untuk mencapai tujuan bersama dan kerja sama tim daripada upaya individu.
Beliau juga mendorong anggota Kabinet untuk mengambil pelajaran dari sepak bola, di mana semua pemain harus memiliki visi dan komitmen yang sama untuk menang.
Selain itu, beliau menekankan pentingnya disiplin dan loyalitas kepada negara, mendorong anggota untuk tetap bersatu dan tegas dalam memenuhi tugas-tugas mereka.
Salah satu pernyataan paling berdampak dari Prabowo adalah tentang kepemimpinan:
“Jika pengikut basah, pemimpin juga harus basah. Jika mereka panas, pemimpin juga harus merasa panas. Jika mereka lapar, pemimpin juga harus merasa lapar. Itulah inti dari kepemimpinan kita,” katanya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa anggota Kabinet Merah Putih harus memberikan contoh bukan hanya untuk kementerian atau lembaga mereka tetapi juga untuk rakyat Indonesia.
Kerja cepat
Retret tersebut berakhir pada sore tanggal 27 Oktober, dan anggota Kabinet langsung mulai bekerja pada misi Asta Cita.
Beberapa menteri, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, menyatakan kesiapan mereka untuk melanjutkan bekerja langsung setelah retret.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Maruarar Sirait dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melakukan inspeksi di Rusun Pasar Rumput di Jakarta pada 27 Oktober, langsung menuju ke sana dari retret.
Mereka masih mengenakan kaos retret—berwarna biru gelap dengan logo Garuda di dada dan garis merah putih di lengan atas.
Demikian pula, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang (TPST) di Bekasi, Jawa Barat, pada hari yang sama setelah kembali dari Magelang.
Tindakan cepat mereka setelah retret patut diapresiasi. Namun, tantangan masih ada, termasuk pendirian struktur organisasi untuk kementerian dan lembaga baru dalam 100 hari pertama.
Retret selama empat hari, tiga malam di Akademi Militer memiliki makna, dan diharapkan komitmen mereka pada misi Asta Cita akan terus berlanjut, mendorong Indonesia menuju menjadi negara maju pada tahun 2045.
Berita terkait: Ikatan tim diperkuat setelah retret kabinet di Magelang: menteri
Berita terkait: Menteri Prabowo berjanji aksi lebih cepat setelah retret Magelang
Penerjemah: Rio F, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024