Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, menekankan perlunya dukungan dari semua pihak untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
\”Dukungan dari semua pihak sangat penting untuk mempromosikan hak-hak perempuan dan anak-anak Indonesia,\” ujarnya dalam siaran pers pada hari Rabu.
Selama pertemuan dengan Komisi VIII DPR di Jakarta pada hari Selasa, ia menyoroti penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di Indonesia.
Arifatul mencatat bahwa, menurut Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2021 dan 2024, Indonesia telah membuat kemajuan dalam mengurangi kekerasan terhadap perempuan, yang merupakan salah satu target utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.
Sementara itu, Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024 melaporkan prevalensi kekerasan terhadap anak laki-laki sebesar 49,83 persen dan terhadap anak perempuan sebesar 51,78 persen.
\”Meskipun terjadi penurunan kasus pernikahan anak, kita masih menghadapi jumlah permintaan dispensasi pernikahan yang tinggi. Selain itu, banyak pernikahan anak yang tetap tidak terdaftar, karena dilakukan sesuai dengan adat atau agama,\” tambahnya.
Berita terkait: Menteri meminta orangtua melindungi anak dari kekerasan
Berita terkait: Perempuan paling sering menjadi korban kekerasan: Kementerian PPPA
Penerjemah: Anita Permata Dewi, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024