Mantan pejabat KPK menyusun masukan pemberantasan korupsi untuk Prabowo.

Jakarta (ANTARA) – Beberapa mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertemu dengan pimpinan KPK saat ini untuk menyusun masukan tentang pemberantasan korupsi, yang akan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Ini tentang memperkuat masukan dan bagaimana meningkatkan KPK di masa depan,” kata Basaria Panjaitan, wakil ketua KPK dari tahun 2015 hingga 2019, di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta pada hari Senin.
Dia mencatat bahwa Presiden Prabowo sangat peduli dengan pemberantasan korupsi, seperti yang terbukti dari banyak pernyataannya sejak menjabat.
“Jika kita mengikuti presiden saat ini, dia tampak sangat peduli tentang korupsi. Sejak pelantikannya, hampir setiap hari dia berbicara tentang memberantas korupsi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Thony Saut Situmorang, wakil ketua KPK dari tahun 2015 hingga 2019, menyampaikan optimisme bahwa Presiden Prabowo akan membawa perubahan positif dalam upaya untuk memperkuat pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Ya, kami masih sangat optimis. Seperti yang saya katakan sebelumnya, harus ada strategi, struktur, keterampilan, dan gaya yang berbeda. Gaya harus berbeda,” tambahnya.
Saut mengatakan bahwa dengan latar belakang militer, Prabowo akan membawa karakter yang berbeda dalam pemberantasan korupsi.
Menurutnya, hal ini akan memungkinkan Prabowo untuk bergerak lebih cepat dan lebih efisien dalam menerapkan strategi pemberantasan korupsi yang lebih efektif dan efisien.
“Ada yang mengatakan berikan 100 hari, tetapi terserah Anda untuk menggunakan teori apa pun. Jika teori Harvard adalah 100 hari, teori militer tidak perlu lama. Strategi bisa berubah hari ini,” katanya.

Berita terkait: Kepala polisi berbagi strategi anti-korupsi dalam retret Kabinet
Berita terkait: Presiden menekankan zero tolerance terhadap korupsi dalam retret kabinet

Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Kamala Harris berjanji untuk membawa akal sehat dan persatuan sebagai presiden

Tinggalkan komentar