Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa bangsa Indonesia banyak berhutang kepada santri, atau para siswa pesantren, atas kontribusi mereka yang mencolok dalam perjuangan negara untuk meraih kemerdekaan.
\”Kita berkewajiban melindungi setiap jengkal tanah di republik ini. Bangsa Indonesia harus bersyukur kepada santri karena kecerdasan, ketekunan, dan doa mereka lah yang membawa Indonesia meraih Kemerdekaan,\” ujarnya di Jakarta pada hari Selasa.
Berbicara saat roll call yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Santri 2024 di Monumen Proklamasi, Umar menekankan bahwa Hari Santri menjadi momentum untuk mengingat dan mengambil pelajaran dari peran santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Menteri itu menegaskan bahwa salah satu bukti perlawanan sengit santri terhadap kekuatan kolonial adalah Resolusi Jihad yang diumumkan pada 22 Oktober 1945 oleh Hasyim Asy’ari, salah satu ulama Islam paling berpengaruh di Indonesia.
Ia mencatat bahwa resolusi tersebut menentukan bahwa wajib bagi semua umat Muslim, tanpa memandang jenis kelamin dan usia serta apakah bersenjata atau tidak, untuk berperang melawan pasukan kolonial yang berada dalam jarak 94 kilometer.
Penerbitan Resolusi Jihad berhasil mendorong santri dan masyarakat umum untuk ikut serta dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang dinyatakan pada 17 Agustus 1945, katanya.
Umar juga berkontribusi pada penyelesaian perlawanan sengit orang Indonesia terhadap pasukan musuh asing dalam Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, yang akan ditetapkan sebagai Hari Pahlawan di Indonesia.
\”Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 tidak terlepas dari peristiwa yang terjadi pada 10 November 1945. Tanpa resolusi tersebut, pertempuran 10 November mungkin tidak akan terjadi,\” tegasnya.
Hari Santri tahun ini mengusung tema \”Melanjutkan Perjuangan Menuju Masa Depan\”. Roll call peringatan, yang dimulai pukul 7 pagi waktu setempat, dihadiri oleh santri dari berbagai penjuru Indonesia.
Berita terkait: Hari Santri momentum untuk meningkatkan peran santri dalam pembangunan: MPR
Berita terkait: Lebih dari 1.000 siswa pesantren mendapatkan pelatihan keamanan Siber
Penerjemah: Asep F, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024