Presiden Prabowo Menggelar Makan Malam Resmi Pertama untuk Menyambut Tamu Negara

Presiden Prabowo Subianto mengadakan makan malam resmi pertamanya setelah dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-8. Selama makan malam gala di Istana Negara, Minggu malam, Prabowo mengungkapkan penghargaan tertinggi atas kehadiran para pemimpin negara sahabat pada pelantikan presiden sebelumnya di kompleks legislatif Senayan.

“Kehadiran Anda di sini bukan hanya suatu kehormatan bagi saya, tetapi juga bagi rakyat dan negara saya. Fakta bahwa Anda berusaha keras untuk bepergian jauh, meninggalkan tugas politik dan pemerintahan penting Anda untuk menghabiskan waktu bersama kami sungguh sangat menyentuh dan mengharukan bagi kami,” ujar Prabowo dalam sambutannya.

Dia juga mengatakan bahwa sebagai negara yang baru-baru ini mengalami demokrasi konstitusional, Indonesia masih perlu belajar banyak untuk menerapkan demokrasi yang ideal.

“Jadi sekali lagi, atas nama rakyat Indonesia dan saya pribadi, terimalah penghargaan tertinggi kami dan jaminan tertinggi saya bahwa kami memegang hubungan antara Indonesia dan semua negara yang diwakili di sini dengan tingkat penghormatan tertinggi,” tambahnya.

“Kami ingin melanjutkan hubungan dan persahabatan ini. Indonesia ingin menjadi tetangga terbaik, mitra terbaik, untuk bekerja sama demi kebaikan bersama, perdamaian bersama, kemakmuran bersama,” tutup Prabowo.

Prabowo kemudian memimpin prosesi bertukar anggur dengan para pemimpin negara yang hadir, termasuk di antaranya Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.

Juga hadir selama makan malam adalah Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Wakil Perdana Menteri Qatar Khalid bin Mohamed Al-Attiyah, Menteri Toleransi dan Kehidupan Bersama Uni Emirat Arab Sheikh Nahyan Mabarak Al Nahyan, Perwakilan AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Linda Thomas-Greenfield serta Wakil Perdana Menteri Rusia Denis Manturov.

MEMBACA  Muhammadiyah-NU: MuhammadinuMuhammadiyah-NU: Muhammadinu

Translator: Rangga Pandu Asmara Jingga, Yashinta Difa
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2024