Kamis, 8 Februari 2024 – 10:08 WIB
VIVA – Rusia mengalami kerugian besar setelah pabrik pembuat rudal nuklir JSC Votkinsk yang terletak di kota Votkinsk, Republik Udmurtia, meledak pada Rabu, 7 Februari 2024.
Baca Juga :
Terpopuler: 3 Negara Musuh AS Latihan Perang Bareng, Penampakan Banjir Bandang Grobogan
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Radio Free Europe Radio Liberty, pabrik milik perusahaan industri pertahanan Votkinsky Zavod mengalami kebakaran hebat setelah terjadi ledakan sebelumnya.
Menurut informasi lain yang dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS, ledakan terjadi saat pabrik sedang melakukan uji coba mesin roket.
Baca Juga :
7 Negara yang Takut dengan Kekuatan Militer Indonesia, Termasuk Israel dan Vanuatu
Namun, sejumlah pihak meyakini bahwa ledakan yang terjadi di pabrik JSC Votkinsk adalah hasil dari sabotase yang diduga dilakukan oleh intelijen militer Ukraina.
Pabrik tersebut terletak sekitar 50 kilometer dari kota Izhevsk, ibukota Republik Udmurtia, Distrik Federal Volga, wilayah tenggara Rusia.
Baca Juga :
Tak Habis-habis, Negara Ini Siap Nyatakan Perang dengan Rusia
Perusahaan JSC Votkinsky Zavod telah berdiri sejak tahun 1759. Selain memproduksi sejumlah peralatan dari baja, perusahaan ini juga memproduksi rudal dan telah menjadi produsen Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir, Topol-M (SS-27 Sickle B), sejak tahun 2000.
Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi rudal balistik nuklir lainnya yang terkenal saat digunakan oleh militer Rusia dalam invasi di Ukraina, yaitu 9K720 Iskander (SS-27 Stone).
Rudal nuklir Rusia tersebut menjadi salah satu senjata utama pasukan Rusia untuk menyerang posisi fasilitas, infrastruktur, dan personel Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) belum memberikan pernyataan resmi mengenai hal ini. Begitu pula dengan militer Ukraina, termasuk Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina.
Halaman Selanjutnya
Tak tanggung-tanggung, JSC Votkinsk dengan seluruh kemampuannya jadi produsen Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir, Topol-M (SS-27 Sickle B), sejak tahun 2000 silam.