TNI bersiap untuk evakuasi Warga Indonesia dari Lebanon

Kedutaan Besar Indonesia di Beirut telah mengeluarkan status Alert 1 bagi warga negara Indonesia di seluruh Lebanon. Kementerian Luar Negeri juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang menyarankan warga negara Indonesia untuk menunda perjalanan ke Lebanon dan Israel. Jakarta (ANTARA) – Pasukan perdamaian Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang merupakan bagian dari Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL), siap untuk mengevakuasi warga negara Indonesia dari Lebanon.

Menurut Kepala Pusat Informasi TNI, Mayor Jenderal Hariyanto, militer telah menyiapkan rencana darurat untuk keadaan darurat, termasuk evakuasi.

Namun, rencana tersebut hanya dapat dilaksanakan setelah mendapatkan izin dari Komandan Pasukan UNIFIL, Letnan Jenderal Aroldo Azàro dari Angkatan Bersenjata Spanyol.

“Untuk evakuasi pengungsi yang berada dekat dengan perbatasan Israel, perlu izin dari Komandan Pasukan UNIFIL, sementara penarikan personel TNI saat ini menunggu keputusan Komandan Pasukan UNIFIL,” kata Hariyanto di sini pada hari Kamis.

TNI dan Kementerian Luar Negeri melakukan pertemuan teknis untuk membahas situasi terkini di Lebanon dan rencana evakuasi untuk warga negara Indonesia.

Direktur perlindungan warga negara Indonesia dan badan hukum di kementerian, Judha Nugraha, menginformasikan bahwa pasukan TNI di UNIFIL siap mendukung evakuasi WNI jika konflik antara Lebanon dan militer Israel (IDF) memburuk.

Beliau mengatakan bahwa saat ini terdapat 155 warga Indonesia di Lebanon, sebagian besar adalah mahasiswa atau warga Indonesia yang menikah dengan penduduk setempat.

Situasi keamanan di Lebanon semakin tegang setelah serangan udara Israel di wilayah Lebanon sejak awal pekan ini, menargetkan kelompok Hezbollah.

Menurut otoritas Lebanon, sekitar 610 orang tewas, lebih dari dua ribu warga sipil terluka, dan ribuan orang mengungsi akibat serangan Israel.

MEMBACA  Irlandia Menolak Permintaan Israel untuk Menarik Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon

Kedutaan Besar Indonesia di Beirut telah mengeluarkan status Alert 1 bagi warga negara Indonesia di seluruh Lebanon. Kementerian Luar Negeri juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang menyarankan warga negara Indonesia untuk menunda perjalanan ke Lebanon dan Israel.

Hingga saat ini, seribu prajurit TNI ditempatkan di Lebanon bersama UNIFIL.

Mereka bertugas di berbagai unit UNIFIL, termasuk Maritime Task Force (MTF), TNI Mechanized Battalion Task Force (INDOBATT), dan Headquarters Support Unit Task Force (FHQSU).

Prajurit juga telah ditugaskan ke Indo Force Protection Company (FPC) Task Force, TNI Civilian Military Coordination (CIMIC) Task Force, Military Community Outreach Unit (MCOU) Task Force, dan Level 2 Hospital Task Force.

Sebagian besar prajurit TNI yang merupakan anggota UNIFIL beroperasi di darat, sementara Task Force MTF menjalankan tugasnya di laut.

Mengenai eskalasi antara Israel dan Lebanon, TNI MTF Task Force Kontingen Garuda XXVIII-O/UNIFIL mengadakan latihan situasi darurat pada 10 September 2024, yang mencakup simulasi evakuasi melalui rute laut.

Beberapa materi pelatihan yang diikuti oleh kru KRI Diponegoro-365 di Lebanon juga termasuk pertahanan pangkalan, anti-sabotase bawah air, embarkasi/debarkasi, dan perlindungan kekuatan.

Berita terkait: Pasukan TNI Indonesia siap membantu evakuasi di Lebanon

Berita terkait: KRI Diponegoro siap melayani misi perdamaian di Perbatasan Lebanon

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi, Yashinta Difa
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024