Deklarasi Forum Rektor Indonesia Menolak Upaya Provokasi dalam Pemilu dan Mendorong Pemilu yang Damai

Loading…

Forum Rektor Indonesia mendeklarasikan Pemilu 2024 menjadi pemilu yang damai dan aman di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, pada Sabtu (3/2/2024). Foto/Dok. SINDOnews

MAKASSAR – Forum Rektor Indonesia menyatakan deklarasi untuk menjadikan Pemilu 2024 sebagai pemilu yang damai dan aman. Mereka juga menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan-kesatuan bangsa.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh perwakilan dari Forum Rektor Indonesia di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Sabtu (3/2/2024). \”Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),\” ujar salah satu perwakilan dari Forum Rektor Indonesia saat membacakan deklarasi Pemilu yang aman dan damai.

Pada deklarasi tersebut, terdapat lima poin penting. Salah satunya adalah ajakan kepada seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menyukseskan Pemilu 2024 yang aman dan damai.

Selain itu, mereka juga menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang merusak pesta demokrasi. \”Kita harus bersama-sama melawan berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024,\” ungkap Forum Rektor Indonesia.

Forum Rektor Indonesia juga mengajak warga negara yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani dan menolak golput, serta menghormati perbedaan pilihan setiap individu.

\”Kampus bukanlah tempat untuk memecah belah. Sebaliknya, kampus harus menjaga kondusivitas dan memberikan edukasi kepada seluruh komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang jujur, adil, aman, dan damai,\” ujar mereka.

Pada deklarasi Pemilu damai yang diselenggarakan oleh Forum Rektor Indonesia, hadir kurang lebih 140 pengurus dan anggota. Berikut adalah nama-nama pengurus yang membacakan deklarasi:

1. Rektor Universitas Hasanuddin (Prof Dr. Ir. Jamaluddin Jompa M.Sc)
2. Rektor Universitas Negeri Surabaya/Ketua (Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.)
3. Rektor Universitas Negeri Mataram (Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo)
4. Rektor Universitas Negeri Jakarta (Prof. Dr. Komarudin, M.Si.)
5. Rektor Universitas Terbuka (Prof. Dr. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D)
6. ⁠Rektor Universitas Wahid Hasyim (Prof. Dr. H. Mudzakkir Ali, MA)
7. Rektor Universitas Teknorat Indonesia (Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E. M.B.A)
8. Rektor Universitas Lambung Mangkurat (Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si.)
9. Rektor Universitas Borneo (Prof. Dr. Adri Patton, M.Si)
10. ⁠Rektor Politeknik Negeri Media Kreatif (Dr. Tipri Rose Kartika)
11. Rektor Universitas Negeri Gorontalo (Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd)
12. ⁠Rektor Universitas Balikpapan (Dr. Ir. M. Isradi Zainal, M.T., M.H., M.M., DESS., M.K.K.K., IPU)

MEMBACA  Heboh Turis Asal Selandia Baru Batal Masuk ke Tempat Wisata Alam Bantimurung Sulsel Karena Harga Tiket yang Mahal

(poe)