Indonesia menjadi pasar paling aktif untuk investasi dampak di kawasan

Chairperson of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin) Arsjad Rasjid menyatakan bahwa Indonesia tidak hanya mengikuti tren global dalam pengembangan investasi dampak, tetapi juga menjadi tujuan investasi yang paling aktif di wilayah tersebut.

Mengirimkan pernyataan video yang ditampilkan saat pembukaan Impact Investment Day (IID) 2024 di sini pada hari Minggu, ia mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, investasi dampak di Indonesia telah mendapatkan momentum karena para investor menjadi lebih sadar akan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Investasi dampak telah mengalami pertumbuhan signifikan belakangan ini karena kebutuhan untuk mengatasi isu global yang penting, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan perubahan iklim, katanya.

Arsjad menyatakan bahwa berdasarkan data dari Global Impact Investing Network (GIIN), nilai aset yang dikelola melalui investasi dampak di seluruh dunia mencapai lebih dari USD1,1 triliun.

Sementara itu, menurut Badan Bantuan Pembangunan Internasional Australia (AusAID), ia mencatat bahwa ada sekitar 131 RUU yang diamanatkan di Indonesia selama 2020-2022, menarik hampir USD1,5 miliar dalam investasi.

“Tren ini jelas, lebih banyak investor mulai menyesuaikan portofolio mereka untuk menyelesaikan isu-isu global,” kata Arsjad.

Tren ini menghasilkan pergeseran paradigma karena para pelaku bisnis mulai memberikan lebih banyak perhatian pada dampak sosial dan lingkungan, bukan hanya keuntungan finansial, katanya.

Oleh karena itu, investor mulai memprioritaskan investasi jangka panjang yang mendorong masa depan berkarbon rendah dan pembangunan berkelanjutan, tambahnya.

Namun, nilai investasi masih tidak cukup untuk mengatasi kesenjangan sosial yang semakin meningkat di Indonesia.

“Tantangan ini terlalu signifikan untuk diatasi hanya oleh individu, perusahaan, kontribusi CSR, atau LSM,” katanya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, katanya, realisasi investasi dampak perlu ditingkatkan dengan meresmikan kewirausahaan sosial.

MEMBACA  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Manajemen ASN Hanya Regulasi Pengangkatan Honorer Menjadi PPPK, Ada Persyaratannya

Ia mencatat bahwa kewirausahaan sosial mendorong solusi inovatif untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan, bukan hanya mendapatkan keuntungan.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini ada banyak pengusaha sosial yang membantu dan menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan.

“Kadin adalah mitra pemerintah. Kami secara aktif mendukung Rancangan Undang-Undang Kewirausahaan Sosial, yang bertujuan untuk menciptakan kerangka hukum yang mendukung yang akan memungkinkan perusahaan-perusahaan ini berkembang dan menarik investasi yang lebih berorientasi pada dampak,” ujar Arsjad.

Impact Investment Day (IID) 2024 merupakan acara sampingan dari Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia dan Environmental Bamboo Foundation di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 7-8 September 2024.

Acara tersebut mencakup pemasaran bisnis dan pendanaan bersama untuk beberapa perusahaan sosial terpilih, termasuk BambooCoop, Yayasan EcoNusa, Jaga Semesta, Javara, Krealogi, Spedagi, Tiga Pilar Pertiwi, TORAJAMELO, Blue School, Kalara Borneo, dan Riles Lestary.

Berita terkait: Indonesia meminta investor untuk melakukan bisnis berkelanjutan
Berita terkait: Keuangan Islam memiliki potensi untuk ‘investasi dampak’