Beijing (ANTARA/PRNewswire)- Cheung Kong Graduate School of Business (CKGSB) sukses menyelenggarakan Forum Kepemimpinan Perempuan 2025 pada 2 Desember 2025 di Beijing. Forum yang kini memasuki tahun ke-12 ini telah menjadi salah satu platform terkemuka di Tiongkok untuk membahas kepemimpinan perempuan. Tahun ini, lebih dari 500 eksekutif dan 19 pembicara ternama berkumpul untuk mengeksplorasi bagaimana perempuan mendorong inovasi dalam teknologi, merek, dan kekayaan intelektual.
“Forum Kepemimpinan Perempuan telah berkembang menjadi platform lintas sektor yang sangat penting, tempat pembuat kebijakan dan pemimpin bisnis berkumpul untuk bertukar wawasan, berbagi pengalaman, dan menginspirasi peluang baru,” kata Dekan CKGSB Li Haitao. Ia menekankan komitmen CKGSB dalam memajukan kepemimpinan perempuan, dengan menyebutkan bahwa “persentase mahasiswi di program MBA CKGSB telah meningkat hingga 49%, dibandingkan hanya 16% di tahun 2003.” Ia juga menyebut Program Kepemimpinan Perempuan (Juanyong) sekolah tersebut, yang merupakan platform pendidikan holistik pertama di Tiongkok untuk pemimpin perempuan.
Chu Q. Wang, UN Women China Head of Office (a.i.), menekankan alasan bisnis untuk kesetaraan gender: “Ketika perempuan memegang lebih banyak posisi di dewan direksi, perusahaan tidak hanya berkinerja lebih baik di pasar tetapi juga lebih efektif mengelola gejolak.”
Wakil Dekan CKGSB dan Profesor Madya Perilaku Organisasi Zhang Xiaomeng mempresentasikan penelitian barunya tentang AI di Tempat Kerja. “Perempuan menggunakan AI lebih sering daripada laki-laki, dan mereka yang berpendidikan lebih tinggi serta berpengalaman kerja lebih lama cenderung lebih menerima dan menggunakan AI.” Ia mencatat meskipun 85% responden survei takut digantikan, penggunaan AI yang sering justru mengurangi kecemasan itu.
Poh-Yian Koh, Presiden FedEx Tiongkok, berbagi pengalaman bagaimana “Di era AI, fleksibilitas dan ketahanan perempuan berubah menjadi kekuatan inti.” Ia menjelaskan, “Perempuan tidak hanya memiliki empati yang luar biasa dan visi strategis jangka panjang, tetapi juga sangat terampil dalam menjembatani, berperan sebagai ‘penerjemah’ yang sangat dibutuhkan untuk menyambungkan teknologi dengan kemanusiaan.”
Forum ditutup dengan pidato kunci dari pembawa acara TV ternama Tiongkok dan Ketua Sun Media Group, Yang Lan – yang juga menjadi pembawa acara untuk Deklarasi Beijing 30 tahun lalu – yang menyampaikan pesan penutup yang kuat: “Ketika kita memampukan lebih banyak perempuan untuk mewujudkan potensi hidup mereka dan mendapatkan ketahanan mereka, kita sebenarnya sedang membentuk Tiongkok yang lebih tangguh.”
Acara ini juga menandai peluncuran She Innovates: Perempuan Membentuk Masa Depan Digital Tiongkok, sebuah laporan bilingual yang menyoroti tujuh wirausaha alumni CKGSB yang memajukan AI, teknologi kesehatan, dan e-dagang, bersama dengan penelitian Profesor Zhang tentang dampak AI terhadap kesejahteraan di tempat kerja.
Sumber: Cheung Kong Graduate School of Business (CKGSB)
Reporter: PR Wire
Editor: PR Wire
Hak Cipta © ANTARA 2025