Stadion Azteca di Mexico City berjarak sekitar 15 kilometer dari Zócalo—yang bisa dikatakan sebagai pusat metropolis berpenduduk 18 juta jiwa ini. Perjalanan kesana bisa memakan waktu 18 menit sesuai prediksi Google Maps, namun bisa dengan mudah melebihi satu jam jika Anda terjebak dalam kondisi yang disebut sopir saya sebagai “jam puncak”, yaitu saat lalu lintas padat kota ini membludak hingga hampir macet total.
Kesan pertama saat melihat Coloso de Santa Úrsula—julukan untuk stadion tempat Pelé dan Maradona pernah memainkan pertandingan legendaris—adalah perasaan berada di suatu tempat yang terhentak antara masa lalu dan masa depan. Eksteriornya yang bagai kerangka dinosaurus yang tak bergerak menyembunyikan proyek renovasi besar-besaran karena seluruh stadion sedang dimodernisasi untuk Piala Dunia 2026.
Pada 26 Maret 2026, pertandingan persahabatan antara Meksiko dan Portugal akan menjadi gladi resik sebelum upacara pembukaan pada 11 Juni dan pertandingan perdana Piala Dunia sesudahnya.
Transformasi Stadion Azteca
Stadion Azteca dalam kondisi terkini dengan pekerjaan yang masih berlangsung.
Foto: Gabriele Nava
Ikon sepak bola Meksiko ini sedang mengalami metamorfosis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Renovasi Stadion Azteca, yang penting agar terpilih sebagai tempat penyelenggara untuk lima pertandingan, sedang berada dalam fase paling kritis dan terlihat.
Tujuannya adalah untuk memodernisasi sang Colossus agar memenuhi standar internasional yang paling ketat, meningkatkan pengalaman penonton dan fungsionalitas fasilitas, sambil tetap mempertahankan jiwa sejarahnya.
Kondisi saat ini adalah seperti lokasi konstruksi yang sangat sibuk. Tribun, yang sepenuhnya kosong dan tanpa tanda atau warna khasnya, memperlihatkan warna abu-abu dari beton dan perancah. Kursi penonton yang kosong, diterangi lampu putih dari lokasi pembangunan, hanya dihidupkan oleh tim teknisi dan insinyur yang bekerja siang dan malam. Lapangan, jantung stadion, kini adalah lautan tanah dan lumpur, tempat alat berat bekerja meratakan dan memasang ulang sistem drainase serta memasang permukaan hibrida mutakhir yang menggabungkan rumput alami dengan sistem ventilasi, drainase, dan injeksi udara canggih.
Struktur utama stadion hanya diperkuat dengan menjaga bentuk ikoniknya tetap utuh.
Foto: Gruppo Reforma
Desain Arsitektural
Stadion ini mungkin baru di bagian dalam, tapi eksteriornya mempertahankan ciri khasnya. Struktur utama stadion hanya telah diperkuat, namun tidak diubah secara signifikan. Meski demikian, peningkatannya mencakup beberapa elemen yang mencolok. Bagian luar akan dihiasi dengan spanduk LED yang dipasang pada kolom dan balok silang khasnya, yang akan mempercantik penampilan stadion dan memungkinkan pertunjukan cahaya berwarna-warni yang dikoreografikan.
Dari tingkat lapangan, perubahan terbesar langsung terasa: Atap ring kaca dan logam yang baru hampir selesai dan akan melindungi sebagian besar tribun. “Kami tidak ingin menghapus siluet aslinya,” jelas seorang insinyur tim, “tetapi memperbaharuinya dengan material lebih ringan yang lebih tahan cuaca dan mengintegrasikan sistem fotovoltaik yang tak terlihat oleh mata telanjang.”
Proyek—oleh KMD Arquitectos berkolaborasi dengan Populous—merenovasi total sistem listrik, air, dan ventilasi, serta mencakup pemasangan sistem manajemen energi pintar. Proyek ini juga menerapkan standar evakuasi FIFA yang baru. Meskipun kapasitas resmi Azteca sekitar 83.000, renovasi ini akan membawa fasilitas tersebut mendekati 90.000 kursi, meskipun baik pemerintah maupun FIFA belum mengonfirmasi angka akhirnya. Yang pasti, pengalaman menonton akan berubah secara radikal: kursi ergonomis individu menggantikan banyak kursi lama, meningkatkan ruang dan kenyamanan untuk setiap penonton. Aksesibilitas dan garis pandang bagi penggemar telah dioptimalkan berkat tata letak tribun yang direvisi.