Rumah sakit, jaringan listrik, sistem kedirgantaraan, dan laboratorium ilmiah memiliki teknologi yang sangat sensitif agar fasilitas tersebut dapat berfungsi dengan baik—asalkan tidak ada sinyal gangguan yang tidak diinginkan. Hal ini tentu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, namun sebuah tim teknik meyakini mereka mungkin memiliki solusi yang terdengar paling ajaib: jubah penghilang.
Dalam makalah Science Advances terkini, peneliti dari University of Leicester di Inggris mengungkap konsep untuk memanipulasi aliran di sekitar suatu objek sehingga ia bersifat “seolah-olah objek tersebut tidak ada,” menurut sebuah pernyataan. “Jubah” magnetik serupa memang pernah dikembangkan sebelumnya, namun konsep baru ini merupakan demonstrasi pertama yang bekerja untuk segala jenis bentuk.
“Penyamaran magnetik bukan lagi konsep futuristik yang terikat pada kondisi analitis sempurna,” ujar Harold Luiz, penulis senior studi dan seorang insinyur di Leicester, dalam pernyataannya. “Studi ini menunjukkan bahwa jubah praktis yang dapat diproduksi untuk geometri kompleks sudah dalam jangkauan, membuka solusi pelindungan generasi berikutnya untuk sains, kedokteran, dan industri.”
Bersembunyi dari Magnetisme
Sebagai salah satu dari empat gaya fundamental di alam, magnetisme hadir hampir di mana-mana. Banyak teknologi—seperti hard drive, MRI, reaktor nuklir—memanipulasi magnetisme hingga tingkat tertentu, tetapi medan magnet yang tidak diinginkan dapat menjadi gangguan serius, menyebabkan distorsi sinyal, kesalahan data, atau malfungsi peralatan, jelas para peneliti.
Jubah magnetik mengatur ulang aliran magnet di sekitarnya sehingga medan magnet eksternal yang melintas tidak dapat mendeteksi objek di baliknya. Sebelum studi ini, upaya para peneliti untuk merekayasa jubah magnetik memiliki keberhasilan yang terbatas. Dan ketika berhasil dibuat, jubah tersebut berbentuk silinder atau bola, “membatasi relevansi praktisnya,” menurut makalah tersebut.
Jubah Penghilang yang Fleksibel
Namun, konsep baru ini ternyata sangat fleksibel. Para peneliti menggabungkan material superkonduktor dengan feromagnet lunak untuk menciptakan jubahnya. Dalam desain ini, elemen superkonduktor mengusir medan magnet yang masuk, sementara feromagnet lunak mengarahkan ulang distorsi medan magnet dari superkonduktor menjadi bentuk yang lebih halus. Hal ini menipu sinyal magnet eksternal agar mengira tidak ada apa-apa di sana, kata para peneliti.
Meski demikian, ini adalah makalah tentang konsep, dan tim belum menciptakan versi fisik dari jubah tersebut. Perlu juga dicatat bahwa elemen superkonduktor dalam sistem ini hanya bekerja pada suhu yang sangat dingin, walau para peneliti menyebutkan dalam makalah bahwa “hal ini seharusnya tidak mengurangi kelayakannya, mengingat industri kriogenik yang mendukung teknologi superkonduktor sudah mapan.”
“Langkah kami berikutnya adalah fabrikasi dan pengujian eksperimental jubah magnetik ini menggunakan pita superkonduktor suhu tinggi dan komposit magnetik lunak,” tambah Ruiz. “Kami sudah merencanakan studi lanjutan dan kolaborasi untuk membawa desain ini ke dalam penerapan dunia nyata.”