Setelah digugat oleh Oura, pembuat cincin pintar Ultrahuman justru melayangkan gugatan balik dengan tuduhan pelanggaran yang serupa.
Ultrahuman, yang memiliki kemampuan pelacakan kebugaran dan kesehatan serupa dengan pesaingnya, mengajukan gugatan pelanggaran paten terhadap Oura yang berbasis di Finlandia ke Pengadilan Tinggi Delhi, India, pada Kamis lalu.
“Oura telah secara terang-terangan menjiplak kekayaan intelektual canggih Ultrahuman, termasuk fitur kesehatan wanita, alat kesehatan sirkadian, dan platform pemantauan glukosa, sehingga mengambil keuntungan dari investasi Ultrahuman di bidang kesehatan publik tanpa izin untuk melakukannya,” sanggah Ultrahuman dalam sebuah siaran pers yang mengumumkan gugatan tersebut.
Ini merupakan perkembangan terbaru dalam pertempuran hukum di dunia cincin pintar.
Mashable Light Speed
SEE ALSO:
Kami menguji pelacak kebugaran teratas 2025: Lihat wearable dan smart ring favorit kami
Oura sebelumnya telah menggugat Ultrahuman dan RingConn atas tuduhan pelanggaran paten di AS, dengan mengatakan bahwa para pesaingnya menyalin fitur-fitur kunci seperti baterai melengkung yang disesuaikan dengan bentuk cincin dan sensor-sensor canggih. Oura mengklaim bahwa para kompetitornya membeli cincin Oura untuk membongkar dan mempelajari cara kerjanya. Komisi Perdagangan Internasional AS (ITC) awalnya memutuskan mendukung klaim pelanggaran Oura, namun keputusan akhir masih belum ditetapkan.
Pada awal tahun ini, Ultrahuman menyatakan bahwa beberapa komponen dari cincin pintar sebenarnya telah ada selama bertahun-tahun, dan Oura baru saja mengamankan paten tersebut untuk menghadapi para kompetitor. “Ini bukanlah perselisihan atas penelitian dan pengembangan (R&D) rahasia selama bertahun-tahun,” ujar Ultrahuman dalam sebuah postingan blog tentang gugatan tersebut. “Ini tentang pembelian paten yang sangat baru yang kini digunakan untuk membatasi pilihan yang dimiliki oleh para pengguna seperti Anda…”
Gugatan Ultrahuman terhadap Oura berpusat pada paten yang diberikan oleh Kantor Paten India yang disebut perusahaan melindungi arsitektur unik cincin pintar dari cincin pintar Ring AIR mereka. Perusahaan menuduh bahwa Ring 4 milik Oura melanggar paten ini dengan menyalin elemen-elemen yang dilindungi dan lebih lanjut mengambil keuntungan darinya melalui layanan berlangganan.
“Perusahaan-perusahaan yang mereplikasi terobosan Ultrahuman hanya untuk menguncinya di balik langganan wajib adalah anti-inovasi dan anti-konsumen,” lanjut siaran pers itu.
Oura tidak merespons permintaan komentar dari Mashable hingga waktu publikasi.