Ulasan Timekettle T1 Handheld Translator: Terjemahan Global Tanpa Internet

Layanan ini memiliki tampilan berbeda di aplikasi Chat, yang menampilkan sistem percakapan dua arah—bahasa Anda di satu sisi dan bahasa partner di sisi lain, terbalik. Tidak perlu menekan tombol: Setiap pembicara cukup berbicara ke mikrofon di kedua sisi perangkat, dan terjemahan akan diputar serta ditampilkan dalam teks di sisi layarnya. Konsepnya mirip dengan terjemahan satu klik, tapi lebih hands-free.

Fitur utama lainnya adalah aplikasi terjemahan berbasis foto, yang bekerja persis seperti yang Anda bayangkan—dengan memotret teks dalam bahasa asing. Perangkat ini mendukung 40 bahasa (banyak dengan berbagai dialek) dan mengklaim dukungan untuk "93+ aksen." Semua bahasa itu bisa diterjemahkan ke bahasa lain saat terkoneksi internet, baik lewat Wi-Fi atau jaringan seluler.

Tapi keunggulan utama T1 adalah kemampuannya mengunduh paket bahasa offline, yang mengandalkan prosesor bertenaga AI untuk menerjemahkan tanpa koneksi. Perangkat ini mendukung 31 pasang bahasa offline—tapi perhatikan, bukan berarti 31 bahasa. Misal, Korea-Thai dan Korea-Rusia didukung, tapi Thai-Rusia hanya bisa jika online. Untuk bahasa Inggris, hanya 10 pasang bahasa yang didukung, dan setiap kombinasi harus diunduh terlebih dahulu saat ada koneksi.

Foto: Chris Null

Terjemahannya cepat—meski tidak selalu mencapai 0,2 detik seperti klaim Timekettle—dan akurasinya setara dengan penerjemah standar lain yang saya uji. Metode ini lebih intuitif dibanding Google Translate di ponsel, meskipun metode Google sudah cukup dipahami secara global saat ini.

Saya tidak melihat perbedaan berarti dalam kualitas atau kecepatan antara terjemahan online dan offline dalam berbagai tes bahasa. Banyak hasil terjemahan teks yang identik (mungkin terlalu identik) dengan Google Translate. Terjemahan suara tidak sempurna, seperti biasa, tapi cukup mendekati akurasi 90% yang dijanjikan Timekettle. Pastikan untuk memperbarui OS (tidak ada notifikasi; opsi tersembunyi di menu "Pengaturan") agar transisi antara mode online dan offline lebih mulus.

MEMBACA  Akhirnya, Laptop Windows yang Bisa Menggeser MacBook Air

Masalah Layar

Satu-satunya kelemahan besar perangkat ini adalah layarnya, dengan resolusi pas-pasan 540 x 1080 piksel, menyulitkan menangkap banyak teks sekaligus dengan kamera 8MP-nya. Sementara ponsel bisa memotret satu layar penuh teks, T1 hanya bisa membaca beberapa baris karena resolusinya terbatas. Jika diperkecil, hasilnya seringkali salah total atau tidak terbaca. Harus lebih dekat ke teks agar terjemahannya akurat.

Foto: Chris Mull