Keybord dan touchpad sering kali menjadi kompromi pada laptop dengan anggaran terbatas, dan hal yang sama berlaku di sini. Tombol-tombolnya terasa seperti memerlukan usaha ekstra untuk ditekan, seakan-akan gaya aktuasinya terlalu tinggi. Hal ini dapat terasa cukup melelahkan untuk mengetik, yang mengakibatkan banyak salah ketik di mana saya kerap melewatkan huruf. Memang ada numpad, tapi saya tidak terlalu menyukainya karena memaksa posisi touchpad jadi tidak di tengah.
Berbicara tentang touchpad, ini bukan yang terburuk yang pernah saya gunakan. Klikannya terasa enak, tidak terlalu berisik atau sulit ditekan—masalah umum pada touchpad murahan. Masalahnya di sini, seperti biasa, adalah pelacakannya. Rasanya patah-patah saat menggeser jari di permukaannya, dan aksi presisi seperti pemilihan teks terasa kikuk. Ini jelas bukan masalah unik untuk IdeaPad 5i, tetapi ini salah satu hal yang membuat laptop murah terasa berkualitas rendah.
Tampilan yang Tidak Mulus
Foto: Luke Larsen
Anda membeli laptop ukuran segini untuk layarnya. Namun dengan IdeaPad 5i 2-in-1, Anda tidak mendapatkan panel yang berkualitas tinggi. Ini adalah layar beresolusi 1920 x 1200 dengan refresh rate 60-Hz. Itu sendiri tidak buruk, tetapi karena terbentang pada laptop 16 inci, Anda pasti bisa melihat pixel-pixelnya. Itulah mengapa saya sering merekomendasikan laptop yang lebih kecil jika anggaran Anda terbatas. Seperti banyak laptop di harga ini, IdeaPad menggunakan panel yang biasa saja. Memang IPS, tetapi memiliki nuansa hijau yang kuat sehingga warna terlihat tidak akurat. Ini langsung terlihat, dan setelah saya ukur dengan colorimeter, terbukti benar, hanya mencakup 63 persen dari ruang warna sRGB.
Meski begitu, layarnya glossy. Itu satu-satunya sifat positifnya, karena banyak laptop budget menggunakan layar matte yang justru membuat tampilan layar terlihat lebih pudar. Itu juga berarti layarnya tidak memiliki bezel plastik yang sangat jelek seperti yang biasa menyertai layar matte. Hal ini sangat membantu meningkatkan penampilan IdeaPad 5i. Salah satu alasan laptop murah memilih matte adalah karena layarnya tidak terlalu terang. Yang ini maksimal hanya 334 nit, dan ya, itu berarti Anda akan berjuang melawan silau dan pantulan jika berada dekat sumber cahaya.
Tapi jangan salah: Tidak ada laptop 16 inci di bawah $800 yang memiliki tampilan lebih baik. Ada laptop lebih kecil seperti M1 MacBook Air atau Dell 14 Plus yang memiliki layar jauh lebih baik, tetapi tidak ada dalam rentang ukuran segini.