Sebagai seseorang yang tingginya hampir tidak mencapai 5 kaki dengan tangan yang relatif kecil, jika aku merasa sangat tidak nyaman, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan dialami oleh orang yang lebih besar dariku. Tidak mengejutkan, pasanganku hampir tidak bisa memasukkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke dalam sarungnya. Kami mencoba meregangkan silikonya, tapi itu tidak banyak membantu. Jujur saja, lebih nyaman mengikat vibrator itu ke jariku daripada berurusan lagi dengan sarungnya yang sempit.
Aku juga kurang suka dengan rasio waktu main dan waktu cas. Diperlukan 90 menit untuk mengisi penuh daya finger vibrator ini, namun waktu pakainya hanya 25 menit saja. Untuk beberapa mainan seks, lama cas seperti ini wajar saat digunakan pada intensitas getaran tertinggi, tetapi tidak demikian dengan yang ini. Karena Hello Touch Pro sangat kuat, baik saat aku menggunakannya sendiri maupun dengan pasangan, aku tidak pernah menyalakannya pada tingkat tertinggi. Namun, getarannya tetap akan mulai melemah sekitar menit ke-20 sebelum akhirnya benar-benar mati tak lama setelahnya.
Hello Touch Pro adalah finger vibrator yang menyenangkan, tetapi sarung yang tidak pas dan daya baterai yang singkat merusak pengalaman itu. Hal ini jadi semakin membuat frustasi ketika kamu mempertimbangkan fakta bahwa banyak pemilik vulva membutuhkan setidaknya 20 menit untuk mencapai gairah penuh, belum lagi harganya yang relatif mahal, yaitu $145. (Catatan: Di Amazon sering diskon jadi $75.)
Masalah-masalah ini tidak hanya terjadi pada Hello Touch Pro—vibrator jari Crave’s Tease memiliki daya tahan baterai yang sedikit lebih baik (30 menit), namun aku juga mengalami masalah dengan ukurannya dan getarannya lemah. Jika kamu menginginkan sesuatu yang compact, mungkin coba Crave’s Vesper 2, yang dapat bergetar selama 40 menit dan juga berfungsi sebagai kalung yang cantik. Ini tidak persis sama dengan jenis mainan jari, tetapi setidaknya jarimu masih bisa berasa setelah digunakan.