Ulasan HP OmniBook X Flip 16: Potongan Buruk Seperti Frankenstein untuk 2-in-1

HP OmniBook X Flip 16

6.5/10 SKOR

Kelebihan:

  • Layar OLED 3K yang memukau
  • Kinerja produktivitas yang solid
  • Daya tahan baterai yang lama

Kekurangan:

  • Harga terlalu mahal untuk mesin dengan grafis terintegrasi
  • Desain yang membosankan
  • Keyboard tanpa jarak dan touchpad mekanis kurang memuaskan
  • Cepat panas dan berisik saat digunakan berat

Perbedaan utama antara laptop Windows dan MacBook adalah bahwa PC Windows merupakan gabungan dari berbagai komponen. MacBooks dirancang sepenuhnya oleh Apple, termasuk prosesor seri M-nya. Sementara itu, produsen PC bergantung pada OEM untuk menyediakan CPU, GPU, dan komponen lain. Tantangan utamanya adalah memilih komponen yang tepat dan merancang chassis yang sesuai.

Beberapa laptop berhasil menciptakan sinergi yang melebihi kemampuan komponennya. Sayangnya, HP OmniBook X Flip 16 justru gagal mencapai hal tersebut. Laptop 16 inci ini adalah versi lebih besar dari OmniBook X Flip 14, yang menurut Matt Elliott dari CNET menawarkan harga dan desain menarik. Namun, versi 16 inci ini tidak sebaik saudaranya.

Spesifikasi:

  • Harga per review: $1.660
  • Layar: 16 inci, 2.880 x 1.800, 120Hz OLED
  • Prosesor: Intel Core Ultra 7 258V
  • Memori: 32GB LPDDR5X
  • Grafis: Intel Arc 140V
  • Penyimpanan: 2TB SSD
  • Port: Thunderbolt 4, USB-C 3.2 Gen 2, 2x USB-A 3.2 Gen 2, HDMI 2.1, audio combo
  • Jaringan: Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4
  • Sistem Operasi: Windows 11 Home
  • Berat: 1,9 kg

OmniBook X Flip 16 adalah bagian dari kebangkitan merek OmniBook HP setelah 22 tahun hiatus. Seri ini menggantikan Pavilion, Envy, dan Spectre, dengan fitur layar 360 derajat untuk mode tablet. Seri X berada di puncak lineup OmniBook, dirancang untuk “kreator dan penggemar AI”.

Ada banyak pilihan konfigurasi, termasuk prosesor AMD dan Intel. Versi termurah (AMD) dijual mulai $900, sedangkan unit yang diuji seharga $1.660 (biasa didiskon jadi $1.500). Upgrade layar ke OLED menambah $210, upgrade RAM 16GB ke 32GB dan CPU ke Ultra 258V menambah $80, serta SSD 2TB menambah $170.

Di Inggris, harganya mulai £1.030, sedangkan di Australia AU$1.899.

Performansi

Dalam tes Geekbench 6, OmniBook X Flip 16 kalah dari Dell 16 Plus 2-in-1 yang punya CPU sama. Namun, unggul dalam tes AI Procyon, mengalahkan Acer Swift 16 AI dengan chip Core Ultra 9.

Baterai 68Wh bertahan hampir 15 jam dalam tes streaming YouTube—sangat baik untuk ukuran laptop OLED besar. Sayangnya, pendinginannya buruk: ventilasi di bawah terlalu kecil, sehingga cepat panas dan berisik (hingga 38 dB).

Desain yang Biasa Saja

Desain eksteriornya sederhana—bahkan bisa dibilang membosankan. Warna hitam matte terlihat generik dan mudah dilupakan. Dengan berat 1,9 kg, tidak terlalu berat untuk ukuran 16 inci, tetapi mode tablet tetap kurang nyaman.

Layarnya adalah yang terbaik: OLED 3K 120Hz dengan warna tajam dan kontras spektakuler. Namun, seperti kebanyakan OLED, kecerahan maksimal hanya 397 nits—kurang ideal di luar ruangan. Sayangnya, tanpa GPU diskret, refresh rate tinggi tidak banyak berguna.

Keyboard & Touchpad yang Mengecewakan

Keyboard-nya datar dan kurang nyaman, dengan travel yang pendek. Touchpad-nya mekanis biasa, terasa murahan. Speaker juga tidak berkualitas—lebih baik pakai headphone.

Webcam 5MP cukup untuk meeting, tapi sering gagal mengenali wajah untuk Windows Hello. HP menyertakan stylus yang bisa menempel magnetik, sayangnya tidak ada dock khusus.

Kesimpulan: Layar Bagus, Tapi…

OmniBook X Flip 16 punya layar dan baterai yang bagus, tetapi terlalu banyak kekurangan untuk harga segini. Dengan budget sama, bisa dapat laptop lebih baik seperti Acer Swift Go 16, yang lebih cepat meski bukan 2-in-1.

Benchmark

Geekbench 6 (Multi-core): Acer Swift Go 16 (15.867) > Dell Inspiron 16 Plus (12.388) > HP OmniBook X Flip 16 (10.919)

PCMark 10: Acer Swift Go 16 (7.263) > Acer Swift 16 AI (6.855) > HP OmniBook X Flip 16 (6.723)

Streaming Battery: Lenovo IdeaPad Slim 5i 16 (15:34) > HP OmniBook X Flip 16 (14:38) > Acer Swift 16 AI (12:20)

Review oleh Matt Elliott/CNET

MEMBACA  Petunjuk NYT, jawaban untuk 8 Februari