Saya adalah pengguna Android, dan sudah sejak sistem operasi mobile itu pertama kali hadir. Namun, bukan berarti saya sepenuhnya berkomitmen pada ekosistem Google. Sebagian besar konsumen, saya menghargai produk teknologi yang bagus, terlepas dari produsen atau platformnya. Di sinilah Apple masuk.
MacBook Pro adalah mesin kerja saya. Pemutar media Apple TV terpasang di ruang keluarga. Saya juga pemilik AirPods Pro. Sayangnya, memasangkan AirPods Pro dengan ponsel Android saya selalu tidak praktis. Mereka berfungsi untuk mendengarkan musik dan fitur noise cancellation, tapi hanya itu saja.
Ketika AirPods Pro 3 diumumkan, saya menduga Apple mungkin akhirnya siap mengembangkan earbud andalan yang kompatibel dengan perangkat keras Google. Perusahaan ini memiliki teknologi platform-netral Beats. Selain itu, AirPods Pro 3 dirancang untuk membagikan data biometrik dengan aplikasi latihan pihak ketiga.
Jadi, apakah earbud ini cocok untuk pengguna Android?
Bisa dikatakan bahwa meskipun beberapa hal berubah, hal lainnya jelas tidak. Berikut adalah pemikiran saya tentang AirPods Pro 3 setelah mengujinya selama tiga minggu pada perangkat Android.
Saya Tidak Dapat Menyangkal Kehebatan Soniknya
Credit: Alex Bracetti / Mashable
Ini dengan mudahnya adalah AirPods dengan kualitas suara terbaik hingga saat ini. Mereka memiliki soundstage yang lebih halus dengan respons bass yang lebih dalam.
Drum dan synth dalam lagu-lagu hits modern seperti “Drip Sweat”-nya Kaytranada terdengar sangat menonjol. Saya selalu merasa elemen-elemen ini terlalu kalem pada AirPods Pro 2. Anda dapat mendengar bagaimana keseimbangan low end yang bagus begitu bassline yang enerjik dan drum yang menggila mulai bermain. Lagu R&B seperti “A Night to Remember”-nya Shalamar memamerkan rentang frekuensi AirPods Pro 3. Midi yang jernih dan high yang tajam dari lagu tersebut berpadu dengan indahnya bersama bass yang punchy.
Mashable Light Speed
Meskipun AirPods Pro 3 kekurangan codec audio hi-res, mereka menghasilkan kualitas suara yang memuaskan saat streaming musik melalui Bluetooth lewat perangkat Android. Saya dapat mendengar detail dan nuansa halus pada sebagian besar rekaman.
Personalized Spatial Audio tidak banyak berubah. Fitur ini tetap menjadi fitur yang hebat untuk mendengarkan musik dengan pengalaman yang hidup. Hasilnya terlihat ketika menonton film dan pertunjukan live-action. Efek suara lebih imersif dan ditempatkan dengan tepat dalam soundscape saat Anda menggerakkan kepala.
Active noise cancellation Apple telah membaik. Konon kekuatannya dua kali lipat dari versi sebelumnya pada AirPods Pro 2. Saya tidak yakin dengan klaim itu. Meski demikian, earbud ini menetralisir suara ambient pada tingkat yang mengejutkan tinggi. Hampir semua suara frekuensi rendah dan menengah diredam. Banyak suara frekuensi tinggi juga disenyapkan atau diminimalkan. Pengganggu sesekali seperti tangisan bayi dan sirene kendaraan darurat masih terdengar, tapi tidak akan mengganggu konsentrasi Anda. Mode Transparency yang telah diperbarui sama efektifnya untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan sekitar tanpa mengorbankan kualitas suara.
Mengapa Apple Tidak Dapat Menerima Optimisasi untuk Android?
Credit: Alex Bracetti / Mashable
Setiap peluncuran AirPods baru membuat saya semakin jengkel. Bagaimana mungkin Apple sudah sampai model ketujuh namun tidak bisa membuat earbud nirkabelnya mudah dipasangkan dengan perangkat Android? Serius. Perusahaan ini memiliki chipset proprietary Beats, yang mengintegrasikan fitur native Android seperti Google Fast Pair dan Find My Device, sekaligus memberikan akses ke 80 persen fitur yang terikat pada prosesor H2 Apple. Powerbeats Pro 2, Fit Pro, dan semua produk Beats terbaru lainnya menggunakan teknologi ini. Ini adalah solusi paling sederhana untuk apa yang terasa sebagai ketidaknyamanan tak berujung.
Beberapa penggemar Apple akan berargumen bahwa perusahaan telah berusaha menyederhanakan pemasangan dengan Android, seperti mengganti tombol setup pada case pengisian daya dengan touch pad di depan yang mengaktifkan mode pairing saat diketuk dua kali. Masalahnya: touch pad-nya sensitif. Diperlukan beberapa kali percobaan untuk mengaktifkan fitur tersebut. Setelah berhasil, Anda masih harus masuk ke pengaturan Bluetooth untuk memasangkan earbud secara manual.
Fast Pair akan membuat AirPods Pro 3 berjalan di ponsel Android dalam waktu kurang dari 3 detik.
Apakah Pengguna Android Benar-Benar Kehilangan Pengalaman Audio Nirkabel Sejati Apple?
Singkatnya, iya. Itu karena banyak fitur terbaik AirPods Pro 3 dijaga eksklusif untuk iOS. Ini termasuk penambahan baru seperti pemantauan detak jantung dan Live Translation real-time, bersama dengan keunggulan standar H2 (seperti auto switch, Conversation Boost, dan aktivasi suara “Hey Siri”). Beberapa di antaranya mungkin tidak terlihat seperti hal yang krusial. Namun di sisi lain, Anda tidak mengeluarkan uang banyak hanya untuk mendapatkan fitur andalan seperti adaptive noise cancellation dan kualitas suara tinggi, yang bisa Anda dapatkan dari pesaing lain dengan harga serupa, bahkan dari AirPods Pro 2 yang lebih murah.
Apakah AirPods Pro 3 Layak Dibeli?
Sebagai pengguna Apple — iPhone, iPad, Apple TV, MacBook, iMac, apa pun — AirPods Pro 3 jelas layak diinvestasikan. Pengguna Android harus mencari alternatif lain untuk pengalaman true wireless premium.
Fitur yang terbatas dari Apple membuat earbud ini kurang menarik bagi pemilik perangkat Android. Sayang sekali, mengingat betapa hebatnya kualitas suara mereka, baik dari segi audio maupun noise cancellation.
Nilai yang lebih baik terletak pada earbud nirkabel Beats, yang merupakan pilihan ideal bagi mereka yang sering berganti-ganti antara perangkat iOS/macOS dan Android, seperti saya. Pertimbangkan untuk melihat headphone Beats terbaik jika Anda membutuhkan rekomendasi. Jika bukan Beats, maka earbud populer dari Sony adalah pilihannya, khususnya WF-1000xM5 yang terdepan di kelasnya, yang menawarkan suara excelent, ANC yang kuat, dan dukungan multiplatform yang serbaguna.