Gambar: Maria Diaz / ZDNet
Ikuti ZDNET: Tambahkan kami sebagai sumber pilihan di Google.
**Poin Penting ZDNET**
Phreeli mengklaim sebagai layanan nirkabel AS pertama yang mengutamakan privasi dalam desainnya.
Pendaftaran hanya memerlukan kode pos, nama pengguna, dan metode pembayaran.
Pendiri bertujuan memberikan privasi lebih dibanding operator besar.
Operator AS baru, Phreeli, telah diluncurkan dengan satu tujuan: menantang praktik pengumpulan data yang lazim di industri telekomunikasi dengan menawarkan layanan seluler berorientasi privasi.
Mengenal Phreeli
Diluncurkan pada 4 Desember, Phreeli mendeskripsikan dirinya sebagai operator seluler “privacy-by-design” yang tidak mengumpulkan, menjual, atau membagikan data pelanggan.
Saat mendaftar layanan telepon seluler, biasanya Anda diminta memberikan berbagai informasi pribadi standar, seperti nama, alamat rumah, data kontak, tanggal lahir, rincian keuangan, dan lainnya.
Phreeli hanya memerlukan kode pos, nama pengguna pilihan, dan metode pembayaran. Anda dapat membayar dengan kartu kredit atau, untuk privasi tambahan, menggunakan cryptocurrency.
Kontrak juga tidak diperlukan karena Phreeli tidak menawarkannya — hal ini masuk akal mengingat kontrak layanan resmi biasanya memerlukan informasi pribadi. Sebagai gantinya, tersedia paket prabayar bulanan mulai dari $25 hingga $80, tergantung kebutuhan data seluler.
Apakah Ini Legal? Bagaimana Cara Kerjanya?
Startup ini membutuhkan investasi yang sangat besar untuk membangun menara sendiri, sehingga Phreeli beroperasi sebagai Operator Virtual Jaringan Seluler (MVNO) yang memanfaatkan infrastruktur T-Mobile.
Menurut pendirinya, legal untuk menawarkan layanan telepon tanpa mengetahui nama pelanggan di semua negara bagian AS. Sistem bernama “double blind armadillo” digunakan untuk memisahkan data penagihan dari riwayat panggilan, pesan teks, dan penggunaan data, sambil tetap memverifikasi pembayaran.
Model zero-knowledge ini menggunakan token kriptografi untuk memverifikasi status layanan tanpa merekam atau mengaitkan pelanggan dengan paket operator, sehingga membantu menganonimkan aktivitas layanan dan mencegah pelacakan.
Phreeli menambahkan bahwa mereka “hanya akan membagikan data kepada pihak ketiga jika diperlukan untuk menyediakan layanan, atau jika diwajibkan oleh hukum,” seperti diuraikan dalam kebijakan privasi perusahaan.
Siapa di Balik Phreeli?
Dalam wawancara dengan Wired, pendiri Phreeli, Nicholas Merrill, mengungkap alasan di balik startup-nya.
Pada 2004, Merrill yang memiliki ISP, menentang Surat Keamanan Nasional (NSL) dari FBI berdasarkan Patriot Act setelah pemerintah AS meminta informasi tentang salah satu penggunanya. Penolakan dan perintah pembungkuman itu memicu pertarungan hukum selama lebih dari satu dekade, yang akhirnya membuat Merrill menutup ISP-nya — namun juga memberinya ide untuk memperjuangkan privasi dengan cara berbeda.
Akibat pengalaman tersebut, Merrill ingin memastikan bahwa bahkan jika lembaga pemerintah meminta informasi pelanggan, hampir tidak ada data yang dapat dibagikan selain kode pos.
Mengapa Ini Penting?
Meski konsep “burner phone” sering dikaitkan dengan aktivitas kriminal, Phreeli mengambil pendekatan berbeda: menjadikan layanan telepon bersifat privat secara default, dengan pengumpulan data minimal, tanpa pengecekan kredit, dan tanpa penjualan data atau rekaman panggilan. Hal ini tidak hanya melindungi data dari pemasar, tetapi juga berpotensi mengurangi cakupan kekuatan undang-undang pengawasan AS.
“Kami mencoba membantu masyarakat merasa lebih nyaman menjalani hidup normal tanpa merasa diawasi dan dieksploitasi oleh operasi pengawasan dan penambangan data berskala besar,” kata Merrill kepada Wired.
Namun, layanan ini bukan untuk pelaku panggilan otomatis atau penipuan. Jika terdeteksi, Phreeli akan menindak dengan memblokir atau membatasi jumlah panggilan dan pesan yang dapat dikirim.
Pendekatan Phreeli jelas menarik dan inovatif. Masih harus dilihat seberapa banyak pelanggan yang akan mendaftar, popularitasnya di masa depan, serta apakah akan ada upaya dari pemerintah AS atau operator saingan untuk membatasinya — kami akan terus mengamati perkembanganya.