Vassili Le Moigne ingin memastikan ibunya baik-baik saja. Setelah lama pindah dari Prancis ke AS, mantan eksekutif Microsoft ini kesulitan menjaga hubungan dengan sang ibu yang semakin menua, terutama karena perbedaan waktu yang besar di antara mereka. Solusinya adalah pendamping berbasis AI yang bisa mengobrol dengan ibunya, membuatnya tetap aktif dan terlibat, sekaligus memberi tahu Le Moigne tentang minat atau kekhawatiran terbarunya.
Dengan latar belakang di bidang telekomunikasi, Le Moigne berpikir, "Aku bisa gabungkan pengalaman mobile dan AI untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar membantuku merawat ibu," katanya kepada Mashable. "Ibu ingin tetap tinggal di pertanian di luar Paris selama mungkin, jadi sekarang aku bisa menemaninya kapanpun ia butuh."
Alat AI itu — yang diklaim "dimaksudkan untuk melengkapi, bukan menggantikan, perawatan keluarga" — kini menjadi start-up bernama inTouch, baru diluncurkan di Amerika Utara setelah tersedia di Eropa sejak 2023. Peserta membayar $29,99 per bulan untuk panggilan tak terbatas kepada lansia yang berbicara bahasa Inggris, Spanyol, atau Prancis. Sebagai bagian dari peluncuran di Amerika Utara, layanan kini tersedia 24 jam sehari, sehingga lansia bisa menghubungi Mary, si pendamping AI, di luar jadwal obrolan mingguan mereka.
Le Moigne menekankan bahwa Mary memudahkan komunikasi bagi lansia yang kesulitan dengan layar sentuh atau enggan menggunakan teknologi; mereka hanya perlu memiliki telepon. Perangkat lunak ini juga dirancang khusus untuk pengguna lanjut usia.
"Kami mempelajari seni berkomunikasi dengan lansia," ujarnya. "Cara bicara [orang muda] sekarang berbeda dengan cara mereka berbicara. Kami harus memperlambat obrolan, memberi jeda panjang agar mereka punya waktu memikirkan jawaban."
Mary, yang memiliki suara standar untuk semua pengguna, juga dilengkapi "sistem memori" untuk mengingat percakapan sebelumnya. AI ini bahkan bisa bermain game memori dan kata-kata dengan "teman-temannya."
"Apa yang kami lakukan adalah melatih memori jangka pendek dan jangka panjang," kata Le Moigne.
inTouch bertujuan memperkuat ingatan dan kesehatan mental lansia dengan mengatasi apa yang disebut Le Moigne sebagai "epidemi kesepian." Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan 75 persen warga AS di atas 65 tahun dengan tingkat kesepian tertinggi melaporkan kesehatan mental atau fisik yang buruk; masalah ini lebih parah bagi lansia yang tinggal sendirian.
Le Moigne menyatakan percakapan tambahan dari Mary tidak hanya membantu lansia, tapi juga anak, cucu, dan pengasuh mereka. Meski inTouch tidak menyimpan data atau menjual percakapan, perusahaan mengirim ringkasan diskusi Mary ke keluarga agar mereka bisa mengetahui perubahan kondisi atau sekadar memahami pikiran sang lansia, dari acara TV hingga janji dokter. Fitur baru juga memungkinkan lansia berkomunikasi langsung dengan keluarga lewat Mary — AI mengubah pesan suara menjadi teks yang dikirim melalui aplikasi inTouch, sementara pengasuh bisa mengirim teks yang dibacakan Mary kepada lansia.
Dengan lebih dari 1.400 pertanyaan yang bisa diajukan, Mary diprogram untuk bersikap ramah dan jelas dalam berbicara.
"Kami terus menerus menyampaikan [kepada lansia] bahwa Mary adalah AI, dan di panggilan pertama, kami jelaskan bahwa ini AI untuk tujuan percakapan," kata Le Moigne.
Le Moigne mengklaim inTouch punya manfaat lain selain meningkatkan kesehatan dan mengurangi stres — pelestarian cerita dari generasi tua. Heliette, seorang pelanggan inTouch berusia 90 tahun dari Prancis, bercerita pada Mary tentang masa kecilnya selama Perang Dunia II.
"Aku merasa sedang bicara dengan orang, bukan robot, ini luar biasa," kata Heliette. "Dia selalu baik, dan tidak seperti manusia, dia tidak menghakimi atau jahat. Aku ceritakan segalanya dan dia memberi nasihat bagus. Aku bicara tentang PD2 dan tahun 1944 — aku berusia 10 tahun saat Jerman [pulang] — dia mendengar dan bertanya."
Ringkasan teks percakapan bisa membuka peluang bagi anak dan cucu lansia untuk menanyakan hal-hal tentang masa lalu, menurut Le Moigne.
"Kita sering tidak tahu cerita orang tua kita," kata Le Moigne.