Tesla Mungkin dalam Masalah
Investor dan penggemar akan mendapat gambaran lebih jelas pada Rabu, 23 Juli, saat produsen mobil Elon Musk merilis laporan keuangan kuartal kedua. Tidak diragukan lagi, bisnis inti mereka menghadapi tantangan besar. Pelopor kendaraan listrik ini diprediksi mengalami penurunan pendapatan sebesar 13% dan laba per saham anjlok 25%. Namun, jika hanya mendengar Musk dalam panggilan hasil, Anda mungkin tak akan mendengar kata "mobil" sama sekali.
Alih-alih, fokus akan tertuju pada robotaxi dan kecerdasan buatan. Tesla baru meluncurkan layanan ride-hailing terbatas di Austin, Texas, yang menurut Musk adalah langkah awal menuju kemudi otonom penuh pada akhir 2025. Analis, investor, dan media teknologi sudah menyebutnya sebagai terobosan.
Tapi angka-angka bicara lain. Penjualan global Tesla turun lebih dari 13% di Q2. Berakhirnya kredit pajak federal $7.500 pada 30 September jadi ancaman besar. Kebijakan baru pemerintahan Trump menghilangkan kredit regulasi dan celah emisi yang dulu menyuntikkan miliaran kas ke Tesla. Keunggulan perusahaan di AS terus terkikis dengan cepat.
Analis dari Bank of America, Piper Sandler, dan Wedbush menurunkan ekspektasi, menyoroti tarif, pengiriman yang mengecewakan, dan berakhirnya subsidi EV sebagai hambatan. Meski Tesla masih dapat pendapatan dari kredit regulasi tahun ini, aliran itu menyusut. Tanpa dukungan pemerintah atau pemulihan permintaan, tidak jelas apa yang menopang valuasi besar Tesla selain hiruk-pikuk AI.
Kesenjangan antara kinerja dan persepsi Tesla sangat nyata. Analis Bank of America mencatat bahwa laba Q2 "mungkin tertekan karena tarif" dan "pengiriman di bawah ekspektasi." Kalimat seperti itu biasanya membuat saham anjlok. Tapi justru mereka menaikkan target harga, mengutip "catatan positif": peluncuran layanan robotaxi terbatas di Austin. Uji coba kecil ini, tulis mereka, memperkuat keyakinan pada janji Musk untuk menghadirkan kemudi otonom penuh tanpa pengawasan pada akhir 2025.
Sentimen ini bergema di dunia finansial. Pembicaraan tak lagi tentang margin kendaraan atau angka pengiriman. Seperti kata analis Wedbush Dan Ives, inisiatif AI Tesla akan jadi "pusat perhatian investor." Panggilan hasil tak akan dikupas untuk detail pembaruan Model Y, melainkan untuk wawasan soal investasi Tesla di xAI dan kemajuan otonomi.
Yang tak ingin diungkap Tesla: pasar EV di AS meredup. Harga terlalu mahal, infrastruktur pengisian masih kurang, dan kecemasan konsumen meningkat. Selain itu, kedekatan Musk dengan pemerintahan Trump menjauhkan pembeli progresif yang dulu mendorong permintaan.
Kini, perusahaan berusaha mengubah narasi: dari menjual EV ke perangkat lunak; dari mobil ke otonomi; dari perangkat keras ke harapan.
Valuasi Tesla masih ditopang keyakinan. Keyakinan bahwa kemudi otonom penuh sudah di depan mata. Bahwa robotaxi akan berkembang pesat. Bahwa Musk bisa mewujudkan janji di mana pabrikan lain dan lab AI gagal. Tapi keyakinan bukan pendapatan—pada titik tertentu, fundamental harus diperhitungkan.
Dalam panggilan Rabu nanti, Anda akan dengar soal otonomi berbasis visi, timeline FSD, dan "masa depan mobilitas." Mungkin tak banyak dibahas soal penurunan penjualan, target pengiriman yang meleset, atau margin yang menyusut. Investor harus menyimak apa yang tidak diucapkan Tesla. Musk kemungkinan akan ulangi keyakinannya bahwa Tesla akan mencapai kemudi otonom penuh tanpa pengawasan pada akhir 2025.
Sang mogul teknologi juga mungkin mengaitkan Tesla lebih erat dengan xAI, startup saingan OpenAI yang ia dirikan. Spekulasi berkembang bahwa infrastruktur, data, dan bakat Tesla bisa dipakai untuk mendukung pengembangan xAI. Narasi ini menarik bagi investor teknologi dan mengalihkan perhatian dari turunnya permintaan EV. Tapi harapan tak bisa bayar tagihan. Jika proyek robotaxi tersendat atau konsumen kehilangan minat, Tesla mungkin tak punya banyak cadangan.
Pertanyaannya kini bukan apakah robotaxi akan datang, tapi seberapa cepat mereka bisa menyelamatkan bisnis EV Tesla yang terpuruk. Kesuksesan Tesla di masa lalu ditopang waktu yang tepat, subsidi, dan keunggulan sebagai pelopor. Semua itu memudar. Keunggulan baru perusahaan kini adalah kendali atas narasi.
Bisnis mobil nyata. Masalahnya nyata. Laporan keuangan akan bercerita. Tapi apakah masih ada yang mau mendengarkan?