Nina Raemont / ZDNET
Ikuti ZDNET: Tambahkan kami sebagai sumber pilihan di Google.
*
Poin Penting ZDNET**
- Cincin pintar RingConn masih dapat dibeli di AS.
- Cincin tersebut rencananya akan ditarik dari pasar pada 21 Oktober.
- Perusahaan telah mengamankan perjanjian lisensi dengan Oura.
*
Awal tahun ini, Oura memenangkan sengketa paten melawan Ultrahuman dan RingConn, dua pesaing di pasar cincin pintar. Komisi Perdagangan Internasional AS (ITC) memutuskan bahwa kedua merek tersebut melanggar paten desain bentuk (form factor) Oura, dan mengeluarkan perintah penghentian (cease and desist) untuk Ultrahuman dan RingConn.
Perintah penghentian itu seharusnya mulai berlaku pada 21 Oktober. Namun, berkat perjanjian lisensi dengan Oura, cincin pintar RingConn lolos dari perintah tersebut dan tetap boleh dijual di AS. Hal yang sama tidak berlaku untuk Ultrahuman, perusahaan cincin pintar lain yang juga dinyatakan melanggar paten Oura.
Kedua cincin pintar ini merupakan alternatif yang lebih terjangkau dan bebas langganan dibandingkan cincin pintar Oura seharga $350 (yang memerlukan langganan tahunan $70 untuk mengakses data secara lengkap).
Mulai 21 Oktober, cincin pintar Ultrahuman tidak dapat lagi diimpor atau dijual di AS. Ultrahuman tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Oura dan RingConn mengumumkan penyelesaian komprehensif dan perjanjian lisensi paten pada hari Selasa. Oura juga menandatangani perjanjian lisensi paten multi-tahun dengan Omate, merek cincin pintar yang kurang dikenal.
RingConn akan terus dijual di Amazon dan di AS, dan perusahaan kini akan membayar royalti kepada Oura. Omate akan mendapatkan akses ke portofolio paten Oura untuk mengembangkan cincin pintar masa depan yang selaras dengan paten Oura sendiri.
Awal tahun ini, ITC menemukan bahwa baik Ultrahuman maupun RingConn menggunakan "taktik yang tidak jujur," menurut posting blog Oura, untuk mengembangkan cincin pintar mereka sendiri.
Kini setelah perintah cease and desist untuk Ultrahuman berlaku, fitur-fitur tertentu pada cincin pintarnya mungkin akan dinonaktifkan, atau merek tersebut harus mendesain ulang bentuk dari Ultrahuman Ring Air**-nya.
Dalam wawancara sebelumnya dengan ZDNET mengenai sengketa paten ini, CEO Ultrahuman Mohit Kumar menyatakan bahwa perusahaannya sedang mengerjakan cincin pintar baru dan akan melanjutkan operasi pabrik manufakturnya di Texas.
"Tentu saja ini adalah cara untuk memperlambat persaingan, tapi kami tidak peduli," kata Kumar kepada ZDNET. "Kami ada di sini untuk jangka panjang."