Para dokter di Inggris mengklaim telah mencapai sebuah terobosan medis yang monumental. Dengan menggunakan sebuah bentuk terapi gen, mereka untuk pertama kalinya berhasil mengobati gangguan neurodegeneratif penyakit Huntington.
Pada hari Rabu, perusahaan uniQure mengumumkan hasil uji coba fase I/II-nya yang menguji terapi bernama kode AMT-130. Uji coba yang dilakukan dengan bantuan peneliti dari University College London ini menemukan bahwa AMT-130 memperlambat progresivitas gejala pasien hingga 75%. Terapi ini juga terlihat mengurangi kematian sel-sel otak, sebuah ciri khas penyakit tersebut. Meski masih tahap awal, hasil ini berpotensi mengawali kehadiran pengobatan yang luar biasa untuk kondisi yang saat ini mempersingkat harapan hidup.
“Saya percaya data terobosan ini merupakan yang paling meyakinkan sejauh ini di bidangnya dan menegaskan efek potensial yang dapat mengubah perjalanan penyakit Huntington, di mana kebutuhan akan terapi semacam ini masih sangat mendesak,” ujar Sarah Tabrizi, direktur UCL Huntington’s Disease Center dan penasehat ilmiah utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan dari UCL.
Kutukan Genetik
Penyakit ini dipicu oleh mutasi pada gen huntingtin, yang menyebabkan tubuh memproduksi versi protein huntingtin yang cacat. Protein mutan ini kemudian secara bertahap menghancurkan sel-sel otak, khususnya yang terdapat di area yang mengatur pergerakan dan kognisi. Mutasi genetik penyebab Huntington bersifat dominan, artinya seseorang hanya perlu mewarisi satu salinan gen mutan dari salah satu orang tua untuk dapat terkena penyakit ini; dengan demikian, seorang individu memiliki kemungkinan 50% mewaritinya jika salah satu orang tuanya membawa mutasi tersebut.
Penderitanya biasanya mulai menunjukkan gejala seperti kesulitan bergerak pada usia 30 atau 40-an. Namun penyakit ini semakin memburuk secara progresif, dan penderita pada akhirnya akan mengalami demensia serta masalah kesehatan serius lainnya. Kebanyakan penderita Huntington hanya hidup selama 15 hingga 20 tahun setelah penyakitnya terlihat. Dan meskipun ada perawatan yang dapat membantu mengelola gejala, hingga saat ini belum ada terapi yang dapat menghentikan kerusakan otak yang tak terelakkan — hingga kini, kemungkinan besar terapi itu telah hadir.
Mengganggu Rantai Huntington
AMT-130 dirancang untuk mengganggu proses dimana Huntington secara perlahan membunuh otak.
Dengan menggunakan virus yang telah dinonaktifkan untuk mengantarkan DNA ke sel-sel otak pasien, terapi ini memerintahkan sel-sel tersebut untuk memproduksi sepotong kecil materi genetik yang disebut mikroRNA. MikroRNA ini kemudian diharapkan dapat menghambat kemampuan sel dalam memproduksi protein huntingtin (baik versi normal maupun mutan), yang pada gilirannya diharapkan dapat mengurangi kerusakan akibat penyakit tersebut. Dan karena sel-sel otak tidak terus-menerus diperbarui seperti bagian tubuh lainnya, terapi gen ini idealnya hanya perlu diberikan satu kali seumur hidup.
Bagian utama uji coba melibatkan 29 pasien dengan Huntington stadium awal yang diobati dengan AMT-130 (beberapa pasien dalam kelompok kontrol juga akan menerima perlakuan di kemudian hari). Pada bulan ke-36, pengobatan tersebut mencapai tujuan utamanya, terlihat memperlambat gejala pasien sebesar 75%, berdasarkan penilaian menggunakan skala umum untuk penyakit ini. Tes biomarker juga menunjukkan bahwa perlakuan tersebut mencegah kematian sel otak lebih lanjut yang sebelumnya diperkirakan terjadi. Selain itu, hasil paling impresif terlihat pada pasien yang menerima dosis tertinggi, mengindikasikan respons terapeutik yang sebenarnya (efek respons-dosis).
Meski tidak ada pasien yang diungkap identitasnya, BBC melaporkan pada hari Rabu bahwa beberapa di antaranya masih dapat berjalan meski sebelumnya diperkirakan akan membutuhkan kursi roda pada titik waktu ini, sementara satu orang telah kembali bekerja setelah awalnya mengambil pensiun dini atas alasan medis. Walau masih terlalu dini untuk memastikan, tingkat perbaikan yang terlihat dengan AMT-130 berpotensi memberikan tambahan tahun, bahkan puluhan tahun, kehidupan yang lebih panjang dan sehat bagi pasien.
Terapi ini juga tampak aman dan dapat ditoleransi, dengan sebagian besar efek samping terkait dengan anestesi umum dan operasi yang diperlukan untuk memberikan terapi ke otak.
Masa Depan AMT-130
Yang penting, data perusahaan ini belum ditinjau dan dievaluasi oleh peneliti independen, sebuah tahap krusial dalam proses ilmiah. Jadi, untuk sementara, hasil ini masih bersifat preliminer.
Namun, perusahaan jelas mengandalkan data mereka untuk dapat bertahan dalam pengkajian yang ketat. Mereka berencana bertemu dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada akhir tahun ini, dan jika semua berjalan lancar, akan mengajukan aplikasi persetujuan terapi ini secara resmi pada awal tahun depan.
Walaupun terapi ini disetujui, akan muncul pertanyaan penting mengenai seberapa terjangkau dan dapat diaksessnya terapi ini bagi mereka yang membutuhkannya. Terapi gen pada umumnya sangat mahal, dan AMT-130 kemungkinan besar tidak akan menjadi pengecualian. Tetapi untuk pertama kalinya, pasien dengan kondisi yang sebelumnya tak tersembuhkan ini mungkin benar-benar memiliki harapan.