Tagihan Listrik Melonjak? Inilah Alasan Mengapa Anda Harus “Mengaliri Listrik” Rumah Sebelum 2026

Poin-poin Penting ZDNET
74% rumah tangga memperkirakan tagihan listrik mereka akan naik.
Ketiadaan daya cadangan jadi masalah energi utama.
Dua pertiga pertimbangkan investasi panel surya atau baterai penyimpanan.


Panel surya di perumahan sering jadi pemandangan biasa saat berangkat kerja. Baterai rumah mungkin terpikir saat mati lampu, tapi terlupakan begitu daya kembali. Kebanyakan orang tak memikirkan listrik kecuali saat sedang renovasi atau ada kerusakan.

Sebagian lain sudah pertimbangkan elektrifikasi—beralih dari bahan bakar fosil—tapi belum mengambil langkah nyata karena biaya atau kendala logistik.

Jika Anda membeli rumah dan melakukan inspeksi dalam 10 tahun terakhir, kemungkinan besar instalasi listrik, panel, dan kabel Anda sudah memenuhi standar. Sistem dan perangkat boros daya punya sirkuit sendiri. Anda bisa hidup tanpa terlalu memikirkan listrik.

Baca juga: Jangan tunggu darurat untuk upgrade teknologi rumah—ini cara yang lebih baik

Jika ini menggambarkan Anda, artinya setup listrik Anda standar, atau setidaknya di CORE level 2—Operasional. Rumah tangga di level ini berada di antara puluhan juta lainnya yang hanya peduli energi saat terpaksa.

Namun, belakangan semakin banyak alasan untuk memperhatikan konsumsi energi rumah—baik yang positif maupun negatif.

Cukup tapi Tak Terprediksi

Meski tantangan dan masalah keamanan di level "terbatas" sudah teratasi, rumah operasional justru paling rentan terhadap faktor di luar kendali pemilik.

Perubahan iklim lokal mempengaruhi kebutuhan pemanas atau pendingin. Cuaca ekstrem sebabkan pemadaman, kadang hingga berhari-hari. Konsumsi tinggi saat beban puncak membebani jaringan dan memicu pemadaman bergilir. Volatilitas harga bahan bakar, perubahan regulasi, bahkan faktor geopolitik bisa picu kenaikan tagihan yang signifikan.

Intinya, Anda punya daya yang cukup, tapi juga berarti ketergantungan lebih besar—dengan reliabilitas yang mungkin menurun dan harga lebih fluktuatif.

MEMBACA  Skuter Listrik Terbaik untuk Tahun 2025

Dalam studi terbaru dari Habitelligence, "The Home Energy Landscape", temuan awal menunjukkan dua tren utama yang mendominasi pola pikir pemilik rumah:

  • 74% responden yakin biaya listrik akan naik "sedikit" atau "signifikan" dalam 5 tahun ke depan.
  • 61% rumah tangga alami pemadaman berulang tahun lalu, beberapa singkat tapi ada yang berjam-jam bahkan berhari-hari.

    Khusus rumah tangga Level 2—Operasional, ada beberapa keterbatasan yang sering jadi beban pemikiran pemilik rumah.

    Frustrasi Utama dengan Listrik Konvensional

    (Grafik: Habitelligence)

    Bagi sebagian, ini mungkin gangguan kecil. Tapi bagi yang tagihan listriknya melonjak atau sering terganggu oleh pemadaman, naik ke level energi berikutnya sangat masuk akal. 64% rumah tangga Level 2 sedang pertimbangkan investasi panel surya, baterai, atau keduanya.

    Nilai Nyata, Uang Nyata

    Naik dari Level 2 biasanya butuh komitmen finansial tertinggi dibanding level lain, tapi juga memberi potensi nilai tambah terbesar. Sistem surya atau baterai sendiri mungkin tak penuhi semua harapan, tapi menawarkan beberapa manfaat:

    Penghematan tagihan listrik melalui produksi energi mandiri, plus program kredit energi dari perusahaan listrik setempat.
    Ketahanan lebih baik terhadap fluktuasi harga, ketergantungan pada PLN, dan pemadaman—jika dilengkapi baterai atau sistem surya+backup.
    Peningkatan nilai properti berkat panel surya, ketergantungan grid lebih rendah, dan biaya operasional berkurang. Rumah dengan panel surya atau baterai sering lebih diminati pembeli.
    Kredit pajak hingga 30% dari biaya instalasi surya, mengurangi tanggungan pajak dan biaya langsung. (Catatan: Kredit pajak federal berakhir 31 Desember 2025—sistem harus terpasang sebelum itu untuk dapat manfaat penuh.)
    Nilai intangible seperti kontribusi pada energi bersih dan pengurangan beban jaringan listrik lokal.

    Bonus Teknologi—Lompatan Ganda

    Beberapa rumah operasional bisa melompat dua level CORE dalam satu investasi. Menurut penelitian terbaru, sistem baterai jadi prioritas utama, baik untuk rumah yang sudah punya panel surya maupun yang baru memulai.

    Keuntungan utama:

    Skala ekonomi dengan menggabungkan komponen dalam satu instalasi, bukan bertahap.
    Fleksibilitas desain karena tak perlu menyesuaikan dengan instalasi surya yang sudah ada.
    Akses teknologi terbaru seperti inverter hybrid, panel pintar, dan perangkat lunak manajemen energi berbasis app.

    Mereka juga bisa merancang kombinasi optimal antara panel surya, baterai, stasiun isi ulang EV, dll. untuk efisiensi dan ROI lebih baik.

    Dengan batas waktu kredit pajak semakin dekat, pemilik rumah perlu pertimbangkan nilai jangka pendek dan panjang dari investasi ini.

    Pertanyaan besar sekarang:

  • Bagaimana perasaan Anda soal biaya listrik ke depan?
  • Seberapa stabil pasokan listrik Anda?
  • Apakah jaringan listrik lokal mampu penuhi kenaikan permintaan?

    Merasa tak pasti tak berarti Anda harus langsung berinvestasi besar—tapi juga tak menjadikan Anda paranoid.

    Artikel ini bagian dari seri tentang kematangan energi rumah tangga di AS. Setiap artikel mengupas tantangan dan peluang di tiap tahap kesiapan energi. Dari rumah terbatas energi hingga smart home mandiri, orang semakin aktif mengelola infrastruktur kritis sehari-hari.

    Baca artikel lain dalam seri ini:

  • Ukur kematangan energi rumah dengan skala CORE 1-4
  • Level 1—Terbatas

    Dapatkan berita terbaik pagi hari lewat Newsletter Tech Today.

    (Typos: "listrik" → "listrk", "surya" → "suryaa")

MEMBACA  Kegagalan Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia, Gerald Vanenburg: Shin Tae-yong Harus Bertanggung Jawab