Sutradara ‘Queens of the Dead’, Tina Romero, Ungkap Alasan Santa Claus Lebih Menakutkan Baginya

Bagaimana rasanya dibesarkan sebagai seorang Romero? "Aku sudah duduk di pangkuan zombie sebelum kenal dengan Sinterklas di mall," ungkap Tina Romero kepada Editor Hiburan Mashable, Kristy Puchko, di sofa Say More.

Lewat film fitur perdananya, Queens of the Dead, Tina Romero meneruskan warisan keluarga dalam mencintai zombie. Sebagai putri dari George A. Romero—sutradara yang mendefinisikan zombie lewat film seperti Night of the Living Dead, Dawn of the Dead, dan Day of the Dead—Tina menghadirkan monster ini ke dalam arena modern yang sangat kental dengan nuansa queer, terinspirasi dari pengalaman pribadinya sendiri.

Dalam kunjungannya ke studio Say More milik Mashable, ia bercerita panjang lebar tentang sukacita queer dalam menjadikan zombie sebagai miliknya sendiri. Simak lengkapnya di wawancara penuhnya di YouTube.

Romero juga membagikan kilas balik tentang bagaimana rasanya tumbuh besar dengan ayah yang adalah maestro horor. "Orang-orang sering bertanya padaku," katanya, "’Apa masa kecilmu agak kacau?’ Dan aku jawab, ‘Tidak, tidak. Bukan zombienya yang bikin aku trauma, tapi justru Santa Claus.’"

Romero lantas menjelaskan bagaimana ayahnya menggunakan keahliannya dalam pembuatan film dan efek praktis untuk meyakinkan anak-anaknya akan keberadaan Sinterklas. "Ayahku adalah Sinterklas yang sangat kreatif, detail-oriented, dan luar biasa," kenangnya. Ia menceritakan bagaimana ayahnya membuat dompet penuh dengan properti detail yang rumit untuk membuktikan bahwa itu adalah dompet Santa yang tertinggal setelah mengantar hadiah. Tapi bukan cuma itu.

"Kue-kuenya dimakan, tapi ada detail-detail yang sangat spesial. Jika ada surat, ada segel lilinnya. Semuanya terlihat sangat nyata," lanjutnya, menambahkan bahwa Romero senior bahkan mengatur sebuah kunjungan Santa yang sengaja direkam kamera.

MEMBACA  Ryanair mengharapkan tarif pesawat akan jauh lebih rendah saat keuntungan menurun.

"Mereka menaruh kamera di puncak tangga dan membiarkannya merekam secara langsung," kenang Tina. "Mereka menunggu sampai sekitar jam 3 pagi, dan ayahku menyuruh temannya datang dengan bantal di bawah kostum, melakukan aksinya di dekat pohon Natal. Lalu dia mengatur pencahayaan di luar rumah kami sehingga ada gobo [potongan yang ditempatkan pada lampu] yang memproyeksikan siluet kereta luncur terbang di luar jendela. Sungguh, dia membuat produksi lengkap."

Saksikan Tina Romero mengikuti jejak ayahnya dengan produksi lengkapnya tentang para ratu yang memukau dalam Queens of the Dead.

Queens of the Dead sekarang tayang di bioskop.

Jangan lewatkan artikel terbaru kami: Tambahkan Mashable sebagai sumber berita terpercaya di Google.