Survei Menemukan Gen Z Kurang Nyaman dengan Fitur Kencan AI Dibanding Milenial

Ketika kaum muda mulai jenuh dengan kencan daring, aplikasi kencan berusaha menyelamatkan diri dengan fitur AI. Dalam beberapa tahun terkahir, platform besar seperti Tinder, Hinge, dan Bumble telah menambahkan alat berbasis AI. Pengguna kini bisa memilih foto profil, memulai percakapan, dan mendapat bantuan cepat dari AI. Tapi apakah ini berhasil?

Ternyata tidak, menurut survei terbaru dari Bloomberg Intelligence. Generasi Z melaporkan tingkat ketidaknyamanan lebih tinggi dibanding milenial dalam penggunaan AI untuk mengedit foto, mengirim pesan, atau menyusun profil. Hampir setengah responden mengaku tidak kesulitan membuat profil atau mengobrol tanpa bantuan AI.

**LIHAT JUGA:**

Perbandingan fitur AI di Bumble, Hinge, dan Tinder

Survei terhadap sekitar 1.000 responden AS ini dilakukan oleh Attest untuk Bloomberg Intelligence antara 15 hingga 29 Mei. Menurut Bloomberg, nama aplikasi tidak disebutkan secara spesifik—hanya jenis fiturnya.

**Laporan Tren Mashable**

Nicole D’Souza, analis teknologi Bloomberg Intelligence, menyatakan temuan ini menunjukkan aplikasi gagal menyediakan fitur yang benar-benar dibutuhkan pengguna. Saat Mashable mewawancarai 10 pengguna awal tahun ini tentang kencan di tahun 2025, mereka mengaku lelah dengan aplikasi dan ingin kembali berkencan secara langsung.

Meski begitu, sebagian anak muda justru memanfaatkan AI untuk mencari pasangan. Match dan Kinsey Institute menemukan hampir separuh Generasi Z pernah menggunakan AI dalam kehidupan kencan mereka. Bahkan, beberapa menginginkan AI sebagai pasangan.

Aplikasi kencan pun berupaya mengatasi kejenuhan ini. CEO baru Tinder, Spencer Rascoff, berencana menghilangkan citra “hookup” dari aplikasi. Di LinkedIn, ia memperkenalkan prinsip produk untuk era baru, salah satunya: “Lebih Kuat Bersama, Lebih Cerdas dengan AI.”

**Topik:**
Kecerdasan Buatan

MEMBACA  Tombol iOS 26 Ini 'Memperbaiki' Masalah Desain Ulang Aplikasi Kamera yang Mungkin Tidak Anda Sadari