Strategi Zohran Mamdani Memenangkan Hati Netizen dalam Pilkada New York

Kamu bisa cuma nge-tweet nama Zohran Mamdani dan langsung dapet 1000 likes.

Kalimat di atas udah teruji dan jadi alasan puluhan post viral. Zohran Mamdani, salah satu kandidat walikota Demokrat New York, jadi pusat perhatian internet selama berbulan-bulan jelang pemilu pendahuluan Demokrat pada 24 Juni. Dari dukungan influencer sampe merch yang “sangat bisa dipakai”, Mamdani sukses bikin kampanye digital yang manarik perhatian dan gerakin pemilih.

Mamdani, seorang sosialis demokrat berusia 33 tahun, jadi favorit utama melawan Andrew Cuomo, mantan gubernur New York yang mundur karena skandal pelecehan seksual tahun 2021. Polling terbaru menunjukkan Mamdani unggul 52% vs 48% Cuomo dalam simulasi pemilu. Dukungan buat Mamdani melonjak dari 1% ke 32% dalam 5 bulan terakhir.

Lima bulan ini juga jadi saksi banjirnya konten Mamdani di media sosial. Warga New York pasti kenal ciri khas kampanyenya: namanya ditulis pakai huruf warna biru-oranye, video estetik dirinya jalan-jalan di Manhattan, wawancara di kereta bawah tanah, hingga pidato TikTok pakai bahasa Bengali, Hindi, dan Spanyol yang dapat ribuan likes.

Di berbagai postingannya, Mamdani menjanjikan pembekuan sewa, toko grosir subsidi, bus gratis, dan penitipan anak universal. Dia juga vokal soal dukungan untuk trans youth, protes perang Timur Tengah, kecaman pada ICE, dan usulan pajak tinggi untuk korporasi kaya.

Semua ini dibungkus dengan karisma, humor, dan kesan tulus. Dia bahas kebijakan sambil bawa balon hati, makan burrito di subway, atau berenang di Coney Island. Dr. Jess Rauchberg bilang, “Kampanyenya terasa personal, kayak lagi diajak ngobrol sama temen.

Media juga soroti strategi digitalnya. AP bilang “Gak bisa buka sosmed tanpa liat videonya,” sementara New York Times sebut dia “magnet perhatian”. Gen-Z dan milenial paling antusias, kayak kreator TikTok @chummertok yang bilang, “Kontennya relate sekaligus menghibur.

MEMBACA  Dapatkan Dyson V15 Detect, Salah Satu Vacuum Favorit Kami, Dengan Diskon Hingga $180

Bahkan, 200+ kreator TikTok bikin video klip Mamdani sindir Cuomo di debat: “Gw gak pernah mundur karena skandal, gak pernah potong Medicaid, atau usil rekam medis korban pelecehan seksual—karena gw bukan lu, Cuomo.

Strategi ini sukses rebut suara anak muda. Polling Manhattan Institute tunjukkan 67% lulusan kuliah usia 18-34 milih Mamdani, vs 6% buat Cuomo. Tapi, Cuomo masih diprediksi menang di pemilu November. Apakah strategi online Mamdani bisa ubah situasi? Kita liat aja.

Yang pasti, kampanyenya gak cuma di dunia maya. Relawannya udah ketok 1,5 juta pintu. Kalo menang, enggak cuma karena TikTok—tapi internet emang ada di belakangnya.