Startup Florida, Max Space, mengumumkan rencana mereka untuk meluncurkan prototipe stasiun luar angkasa komersial pada 2027. Mereka akan menguji teknologi habitat ekspandabel yang bertujuan meminimalisir jumlah peluncuran yang dibutuhkan untuk membangun laboratorium orbital tersebut.
Thunderbird merupakan stasiun luar angkasa modul tunggal yang dirancang untuk mengembang hingga volume 12.360 kaki kubik (350 meter kubik) begitu berada di orbit. Alih-alih meluncurkan banyak misi untuk merakit berbagai modul, seluruh stasiun luar angkasa Thunderbird dapat dimuat ke dalam roket Falcon 9 milik SpaceX dan diluncurkan dalam satu misi tunggal.
Max Space
Pekan ini, Max Space mengungkap bahwa prototipe kecil stasiun tersebut, bernama Mission Evolution, dijadwalkan meluncur dalam misi ride-share SpaceX pada awal 2027, seperti dilaporkan SpaceNews. Misi ini akan menguji sistem proteksi dari puing orbital stasiun, serta sistem pendukung kehidupan dan kontrol lingkungannya.
Sekali Langsung Jadi
Max Space didirikan pada 2023 dengan tujuan menawarkan teknologi modul ekspandabel untuk membantu perusahaan lain membangun stasiun luar angkasa mereka sendiri. Meski awalnya tidak berniat membangun stasiumnya sendiri, pendekatan revisi NASA untuk program Commercial Low Earth Orbit Destinations (CLD) menginspirasi perubahan hati.
Badan antariksa tersebut sedang mencari alternatif komersial untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang dipensiunkan pada 2030. Ketimbang menawarkan kontrak harga tetap, NASA kini memberikan Perjanjian Space Act yang lebih terjangkau, lebih kecil, dan didanai ganda untuk pengembangan dan demonstrasi awal stasiun luar angkasa komersial. “Cukup jelas bahwa itu merupakan peluang bagi kami untuk mengajukan proposal guna menunjukkan bagaimana modul-modul ini benar-benar dapat digunakan untuk hunian manusia,” ujar Saleem Miyan, CEO Max Space, kepada SpaceNews.
Max Space
Fitur utama stasiun ini yang membedakannya dari habitat komersial lain adalah struktur ekspandabelnya, yang berbeda dari modul yang dapat mengembung. Thunderbird menggunakan elemen lunak untuk interior stasiun dan tata letak yang dapat disesuaikan, memungkinkan kru mengalihfungsikan ruang hidup untuk keperluan lain, seperti menjalankan eksperimen di orbit Bumi rendah. Stasiun ini dapat diluncurkan menggunakan kendaraan medium-lift seperti roket Falcon 9.
Thunderbird dirancang untuk menampung empat astronaut secara simultan, dengan struktur interior morfik yang dapat dikonfigurasi ulang oleh kru untuk mendukung berbagai aktivitas di dalam stasiun. Stasiun luar angkasa komersial ini dapat digunakan untuk penelitian, serta manufaktur orbital farmasi dan material lainnya.
Max Space berencana meluncurkan stasiunnya ke orbit paling cepat pada 2029. Perusahaan ini juga bercita-cita mengonfigurasi Thunderbird untuk digunakan sebagai habitat astronaut di sekitar Bulan dan Mars.