Pada hari Rabu, pejabat sementara FAA Chris Rocheleau mengatakan kepada Komite Anggaran DPR bahwa Federal Aviation Administration berencana mengganti sistem pengatur lalu lintas udara yang sudah tua, yang masih bergantung pada disket dan komputer Windows 95, menurut laporan Tom’s Hardware. Badan tersebut telah mengeluarkan Permintaan Informasi untuk mengumpulkan proposal dari perusahaan yang bersedia menangani pembaruan infrastruktur besar-besaran ini.
“Tujuannya adalah mengganti sistem sepenuhnya. Tidak ada lagi disket atau kertas,” ujar Rocheleau dalam sidang komite. Menteri Perhubungan AS Sean Duffy menyebut proyek ini sebagai “proyek infrastruktur terpenting yang pernah kita miliki dalam beberapa dekade,” dan menggambarkannya sebagai prioritas bipartisan.
Sebagian besar menara dan fasilitas pengatur lalu lintas udara di AS saat ini beroperasi dengan teknologi yang seolah terjebak di abad ke-20, meskipun itu tidak selalu buruk—selama berfungsi. Beberapa pengawas masih menggunakan kertas untuk melacak pergerakan pesawat dan mentransfer data antar sistem memakai disket, sementara komputer mereka menjalankan sistem operasi Windows 95 yang diluncurkan tahun 1995.
Seperti dicatat Tom’s Hardware, modernisasi sistem ini didukung secara luas. Sheldon Jacobson, profesor Universitas Illinois yang meneliti risiko penerbangan, mengatakan sistem ini berfungsi sangat baik dalam kondisi saat ini, tetapi peningkatan tetap krusial menurut NPR. Koalisi industri penerbangan Modern Skies telah mendorong modernisasi ATC dan baru-baru ini merilis iklan yang menyoroti teknologi usang ini.
Meski sistem lawas ini mungkin secara tak sengaja melindungi pengatur lalu lintas udara dari gangguan massal seperti insiden CrowdStrike yang mengacaukan sistem komputer modern global pada 2024, pejabat menyatakan 51 dari 138 sistem FAA tidak berkelanjutan karena fungsi usang dan kurangnya suku cadang.
FAA bukan satu-satunya yang masih bergantung pada teknologi disket. Sistem kontrol kereta San Francisco masih berjalan di DOS yang dimuat dari disket 5,25 inci, dengan peningkatan baru diperkirakan pada 2030 karena kendala anggaran. Jepang juga berjuang beberapa tahun terakhir memodernisasi sistem arsip pemerintah yang menggunakan disket.
Kalau Tidak Rusak, Kenapa Diperbaiki?
Memodernisasi sistem pengatur lalu lintas udara menghadirkan tantangan teknikal yang jauh lebih kompleks daripada sekadar memasang komputer baru. Berbeda dengan peningkatan TI biasa, sistem ATC harus beroperasi terus-menerus 24/7, karena mematikan fasilitas untuk perawatan dapat membahayakan keselamatan penerbangan.
Persyaratan uptime ini menghilangkan kemungkinan pendekatan penggantian sistem tradisional di mana perangkat lama diganti selama downtime terjadwal. Sistem pengganti juga harus memenuhi persyaratan keamanann untuk menahan serangan siber. Pembobolan infrastruktur pengatur lalu lintas udara bisa melumpuhkan jaringan penerbangan nasional, mengakibatkan efek beruntun yang berdampak pada transportasi, perdagangan, dan layanan darurat.
Namun, tidak semua orang yakin pembaruan besar-besaran ini akan mencapai efek yang diinginkan. Dalam laporan NPR, analis industri penerbangan Robert W. Mann Jr. menyatakan keraguan apakah sistem baru benar-benar akan terwujud.
“Ini mantra yang sama selama 30 tahun terakhir. Beri mereka lebih banyak uang. Mereka akan membangun sistem baru. Ini akan bekerja lebih baik, lebih keras,” kata Mann kepada NPR. “Dan kita sudah melakukannnya selama lebih dari 30 tahun, dan hasilnya sama saja.”