Tanya Jawab
Apa Itu Hidroponik?
Secara sederhana, hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa media tanah. Tanaman bisa digantung di air, seperti di sistem Rise atau Gardyn; ditempatkan dalam pod dengan sumbu, seperti di Click & Grow; atau akarnya disemprot air, misalnya di Lettuce Grow dan Plantaform. Umumnya, metode ini digabungkan dengan sumber cahaya buatan, baik di dalam ruangan maupun di area tertutup luar.
Apa Keuntungan Hidroponik?
Selain hasil panen yang lebih bersih tanpa lumpur atau pestisida sintetis, sistem hidroponik menggunakan jauh lebih sedikit air dibanding metode konvensional karena air didaur ulang atau diserap tanaman. Beberapa petani juga mengklaim hasil panen lebih tinggi karena faktor cuaca, cahaya, dan nutrisi lebih mudah dikendalikan. Selain itu, petani bisa menanam varietas tanaman dari musim atau daerah mana saja. Dan tentunya, tak ada gulma!
Apa yang Bisa Ditanam di Kebun Hidroponik?
Hampir semua jenis tanaman! FX Rouxel, pencipta Gardyn, menjelaskan bahwa tanaman yang tidak cocok adalah jenis berakar dalam seperti wortel atau lobak, serta tanaman besar seperti apel dan lemon. Jadi, selama tidak berakar panjang atau berupa pohon besar, bisa dicoba!
Apa Kekurangan Hidroponik?
Pertama, biaya sistem hidroponik jelas lebih mahal dibanding menanam di tanah. Selain itu, ada risiko seperti mati lampu, perawatan pompa, pertumbuhan alga, dan perawatan rutin. Air juga bisa jadi sarang bakteri atau bahan kimia, seperti ditemukan Lisa Wood Shapiro dalam ulasannya tentang Plantaform (4/10, WIRED Review).
Apakah Menanam Sayur Sendiri Menghemat Uang?
Singkatnya, tidak. Meski bisa membuat sistem hidroponik sendiri dengan bahan-bahan sederhana, sistem jadi lebih praktis dan estetis. Dukungan garansi dan teknis juga penting, apalagi jika terjadi kebocoran atau kerusakan.
Dapatkan akses tak terbatas ke WIRED. Hanya $2.50 $1 per bulan selama 1 tahun untuk laporan eksklusif dan konten langganan. Berlangganan Sekarang.