Ketika orang bertanya tentang “big three” kamu, mereka mungkin menanyakan tanda zodiak matahari, bulan, dan naikmu. Tapi kalau aku nanya temen-temen soal itu, bukan buat ngecek horoskop. Aku penasaran sama koleksi headphone dan earbuds mereka.
Setelah lebih dari sepuluh tahun jadi jurnalis teknologi, aku beruntung punya perangkat tech yang mungkin kebanyakan buat orang lain. Aku berusaha buat nggak numpuk gadget yang nggak perlu. Tapi soal headphone, aku yakin semua orang butuh minimal tiga pasang. Sekeras apapun aku coba kurangi, angka ini nggak bisa dikompromiin.
Lihat juga: Best Earbud and Headphone Deals: Diskon Gede dari Apple, Sony, dan Lainnya
Pertama, ada earbuds sehari-hari. Ini yang bisa masuk ke tas kecil atau kantong dan dibawa ke mana-mana—buat commute, jalan-jalan, atau belanja.
Kedua, headphone over-ear mewah. Harus punya kombinasi noise cancellation, kualitas audio, dan baterai yang oke, plus nyaman dipakai seharian pas traveling jauh.
Terakhir, kalau serius olahraga, butuh headphone khusus workout. Bisa pakai yang di atas? Bisa, banyak orang pake. Tapi demi ketahanan dan kewarasan, punya headphone tahan keringat yang nggak mudah lepas bakal bikin olahraga lebih nyaman dan ngirit duit jangka panjang.
Kalau maksa satu headphone buat semua situasi, hasilnya nggak bakal memuaskan. Itu sebabnya teori ini penting. Nggak masalah merk apa yang dipilih, yg penting ketiga kategori ini beda dan nggak bisa digantikan.
Kalau “big three” aku apa? Mungkin beda sama punyamu, tapi inilah headphone yang nggak bisa aku tinggalkan sekarang.
Earbuds sehari-hari: OnePlus Buds 3
OnePlus Buds 3 selalu ada di kantong atau tasku.
Aku bersikukuh bahwa earbuds sehari-hari nggak perlu mahal—yang bakal jatuh, terbentur, dan suatu saat pasti hilang. Kenyamanan pas dipake di telinga lebih penting.
Aku pilih OnePlus Buds 3 yang harganya pas $100. Warna biru pastelnya cocok sama seleraku, dan nyaman banget. Udah enam bulan dipake, nggak ada masalah kayak earbuds lain—nggak copot atau ada gangguan suara aneh.
Suaranya bass-nya kenceng, dan ANC-nya cocok buat sering naik transport umum. Baterai tahan 10 jam plus 44 jam lagi di case-nya. Mungkin nggak spesial banget, tapi tetap jadi pilihan utama meski ada opsi lain.
Headphone mewah: Dali IO-8
Dali IO-8 adalah headphone paling nyaman yang pernah aku pake.
Di sisi lain, headphone mewah favoritku bikin perjalanan panjang jadi lebih menyenangkan. Aku pake Dali IO-8 dari bandara, pesawat, sampe hotel. Juga nemenin jalan-jalan santai tiap hari.
Baterai tahan 30 jam dan ANC-nya bagus, bikin aku bisa fokus di dunia sendiri. Selain nyaman, suaranya jernih banget. Ada dua mode: hi-fi dan bass. Aku biasanya pake hi-fi. Cocok buat dengerin audiobook, Paramore, Sigur Ros, atau Taylor Swift.
Headphone olahraga: Beats Powerbeats Pro 2
Powerbeats Pro 2 warna ungu ini penting banget buat lari.
Jujur aja, aku udah coba banyak headphone olahraga, tapi selalu balik ke Beats. Pernah sampe batal lari karena nggak ketemu Powerbeats.
Sejak model pertama, aku udah fans, tapi Powerbeats Pro 2 ($249) jadi favorit. Pas dipake, rasanya nempel kuat tapi ringan sampe lupa lagi pake headphone. Ini penting banget biar nggak ganggu konsentrasi olahraga.
David Carnoy dari CNET kasih nilai 8.8/10 buat suara dan ANC-nya. Sebagai penggemar lama, aku setuju—versi terbaru ini bikin lari sambil denger lagu high-energy makin asik.
Kalau cari rekomendasi lain, cek pilihan terbaik David Carnoy dari berbagai headphone yang udah dia tes.