Seri Dokumenter Baru Netflix Rilis Episode Perdana Usai Kepergian Jane Goodall

Setelah berita mengenai wafatnya primatolog dan antropolog tercinta Jane Goodall muncul pekan lalu, Netflix merilis sebuah wawancara yang mereka rekam beberapa bulan sebelumnya, yang rencananya memang hanya akan ditayangkan secara anumerta.

Mungkin kedengeran aneh, tapi itulah konsep dasar dari serial wawancara baru Netflix, *Famous Last Words*, sebuah acara yang diadaptasi dari seri Denmark berjudul *The Last Word*. Tokoh-tokoh ternama diwawancara di usia senja mereka, dan wawancara itulah yang akan menjadi perpisahan terakhir mereka setelah mereka meninggal.

Serial ini dibawakan oleh Brad Falchuk, seorang kolaborator rutin Ryan Murphy (dan, mungkin yang lebih dikenal, suami dari Gwyneth Paltrow). Falchuk juga bertindak sebagai ko-produser bersama Mikkel Bondesen, pembawa acara asli dari versi Denmark.

Acara ini dimulai dengan episode Goodall, dan The New York Times melaporkan bahwa setidaknya tiga wawancara lain telah direkam dan disimpan. Tapi Netflix tidak akan, dan belum, mengungkapkan siapa saja narasumber lainnya. Yang kita ketahui hanyalah bahwa banyak dari mereka telah berusia 90-an tahun.

Hal ini bisa memicu semacam permainan tebak-tebakan mental yang muram, mirip seperti menebak siapa yang akan muncul di segmen In Memoriam Oscar tahun depan. Prosesnya begitu rahasia hingga hanya Falchuk dan narasumber yang ada di dalam ruangan, dan kameranya dioperasikan dari jarak jauh.

Konsep *Famous Last Words* memang mungkin terkesam suram, namun wawancara Goodall justru berfungsi sebagai perayaan akan kehidupan. (Jika ada satu kritik yang bisa saya sampaikan terhadap acaranya sendiri, Falchuk adalah pilihan yang agak ganjil sebagai host. Ia tidak buruk, tapi sepertinya bukan ini panggilan jiwanya.)

Sikap Goodall selama wawancara merupakan penjelmaan dari ketenangan dan harapan. Pada momen-momen terakhir, ia menyampaikan pidato penutup sambil menatap langsung ke kamera: “Saya ingin memastikan bahwa kalian semua paham, bahwa setiap dari kalian memegang peran. Kalian mungkin tidak mengetahuinya, mungkin belum menemukannya, tapi hidup kalian penting, dan kalian ada di sini untuk suatu alasan.”

MEMBACA  Brighton vs. Brentford 2024 siaran langsung: Nonton Liga Premier secara gratis

Mungkin terdengar sederhana, namun ada sebuah gravitasi tertentu dalam pernyataannya. Inilah warisan yang ia tinggalkan untuk kita. Inilah pesan yang paling ingin ia sampaikan, dan kita tidak bisa tidak merasa tersentuh saat mengetahuinya.

Brad Falchuk dan Jane Goodall mengobrol selama wawancara privatnya, dengan hanya kamera yang dioperasikan dari jauh di dalam ruangan.

Goodall juga ditanyai hal-hal yang lebih pribadi, seperti siapa yang sangat tidak ia sukai (ia menyebutkan sederet nama pemimpin dunia saat ini) dan penyesalan apa saja (ia menyiratkan sebuah kisah cinta tak berbalas tanpa menyebut nama).

Tapi Falchuk mengatakan bahwa sensasi atau pengakuan di detik-detik terakhir bukanlah tujuannya. “Ini bukan untuk membuat mereka mengungkap rahasia besar yang akan jadi berita halaman depan New York Post … Ini adalah sebuah layanan untuk orang-orang ini untuk menyampaikan kata-kata terakhir mereka.”

Dalam kasus Goodall, hal yang terasa lebih revelasional adalah sisi spiritualnya. Kita mengenalnya sebagai pencinta alam dan hewan, tapi ia menjelaskan bahwa ikatannya dengan alam begitu kuat hingga ia dikenal bisa mengubah cuaca hanya dengan meminta. Meski terdengar tidak masuk akal, Goodall menunjukkan keyakinan yang begitu pasti akan kemampuan ini sehingga hal itu memberikan secercah harapan bahwa mungkin ada lebih banyak hal di alam semesta ini yang tidak dapat kita pahami.

*Famous Last Words* merupakan model bisnis yang unik. Episode hanya tayang setelah orang tersebut meninggal, sehingga tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti kapan episode berikutnya akan dirilis.

Tapi seperti yang dinyatakan dalam judul pembuka acara ini, “Ketika seseorang yang penting meninggal, yang kau rindukan hanyalah sedikit waktu lagi bersama mereka.” Dan itulah yang diberikan acara ini. Untuk saat ini, kita akan menyimpan tebakan tentang siapa yang akan muncul di episode selanjutnya dalam hati kita.

MEMBACA  Kebanyakan perusahaan akan meningkatkan pengeluaran TI pada tahun 2025. Tapi ada kejutan di balik cerita