Boom artificial intelligence (AI) kini benar-benar tak terhindarkan, bahkan bagi mereka yang sama sekali tidak menggunakannya dalam keseharian.
Ambil contoh dunia komputer personal, khususnya laptop dan smartphone. Saat ini, kita sedang menghadapi kelangkaan memori global. Penyebab utamanya adalah ledakan mendadak pembangunan pusat data AI di seluruh dunia, yang menyerap komponen ini dalam jumlah sangat besar. Situasi ini memicu kekurangan berkelanjutan pada perangkat keras krusial seperti DRAM, RAM DDR5 Samsung, dan SSD. Akibatnya, harga smartphone diperkirakan bisa naik 5.9 persen pada 2026, menurut sebuah laporan CNBC mengenai kelangkaan memori.
Kini, Samsung dilaporkan telah menggandakan harga kontrak untuk modul memori DDR5. Bersamaan dengan itu, Framework, pembuat laptop yang mudah diperbaiki untuk kalangan enthusiast, juga baru saja melipatgandakan harga komponen yang sama. Para ahli menyebut, kenaikan harga dari pemasok ini kemungkinan besar akan dibebankan kepada konsumen oleh produsen perangkat.
Samsung bukan satu-satunya merek yang terdampak. HP telah memperingatkan akan menaikkan harga PC mulai tahun depan karena keterbatasan pasokan memori, menurut rekan kami di PCMag. Hal serupa berlaku untuk Lenovo dan Dell, menurut PC Gamer. Faktanya, pasokan RAM sangat terbatas hingga beberapa analis memprediksi produsen laptop akan lebih banyak memasarkan laptop dengan RAM 8GB berkinerja rendah di tahun 2026. Bagaimanapun, konsumen yang dirugikan.
Selain itu, belum terlihat kapan krisis ini akan berakhir. Meski ada kekhawatiran tentang gelembung AI, industri ini tak menunjukkan perlambatan. Kebutuhan akan pusat data baru bisa saja tak terbatas, sejauh yang bisa diprediksi.
Intinya, jika Anda berencana membeli laptop atau PC baru, atau sekadar komponen upgrade, lebih baik segera lakukan. Harga RAM DDR5 yang Anda butuhkan mungkin akan jauh lebih mahal dalam beberapa bulan mendatang.
Topik:
Kecerdasan Buatan
Samsung