Nostalgia Era Film Batman di Six Flags Saat Menyambut Babak Baru DC Studios
Saat mengunjungi Magic Mountain baru-baru ini untuk melihat DC Heroes and Villains Fest, aku teringat pertunjukan aksi tahun ’90-an yang penuh nostalgia. Baik Batman Forever maupun Batman & Robin menjadi daya tarik bagi pengunjung yang tak hanya ingin menaiki roller coaster. Memori paling jelas yang kuingat adalah Batman berayun ke medan aksi dan mengendarai Batmobile dalam pertunjukan penuh ledakan di Magic Mountain. Sang Dark Knight bersama Robin dan Batgirl melawan Mr. Freeze serta Poison Ivy dalam versi ringkas alur film, dengan latar Gotham yang terlihat lusuh sempurna.
Di Astroworld, Texas, versi awal pertunjukan ini berlangsung di arena air, di mana duo ikonik DC ini menghadapi Riddler dan Two-Face dengan jet ski dan helikopter.
Dulu, DC Entertainment berusaha bersaing dengan pengalaman bertema luar ruang seperti di Universal Studios Hollywood atau The Indiana Jones Epic Stunt Spectacular di Walt Disney World. Namun, semakin lama, taman bermain lebih fokus melisensikan ikonografi DC untuk roller coaster seperti Batman: The Ride, Riddler’s Revenge, dan Superman: The Ride.
Investasi dalam dunia imersif karakter-karakter ini nyaris hilang bertahun-tahun. Hanya ada sedikit upaya seperti sesi foto dengan tokoh saat pembukaan wahana. Nilai cerita bertema yang dulu menarik pengunjung berulang lenyap, menyisakan kenangan dan Batmobile dari pertunjukan lama untuk foto.
Di era Batman Christopher Nolan, yang membangkitkan minat DC dan Warner Bros. pada hiburan partisipatif adalah kampanye ARG The Dark Knight: Why So Serious?. Fans bisa ikut Joker Mobs di San Diego Comic-Con atau mengikuti petunjuk di kota-kota besar untuk mengoleksi artefak film yang belum dirilis. Bahkan di dunia digital, penampakan pertama Heath Ledger sebagai Joker mengubah segalanya—sayangnya, Six Flags tak ikut berevolusi.
Pada 2010, Universal Studios membuka The Wizarding World of Harry Potter, memicu tren kawasan bertema utuh alih-alih sekadar wahana. Ironisnya, Warner Bros. justru bermitra dengan kompetitor sementara DC cuma dijadikan stiker untuk roller coaster.
Namun, jangan salah—ternyata ada kawasan DC Universe yang utuh: Warner Bros. World di Abu Dhabi, dibuka pada 2018. Di sini, Gotham dan Metropolis menjadi dua area terpisah dengan atraksi bertema Batman dan Superman. Sementara itu, di AS, yang kita dapat cuma Justice League: Battle for Metropolis di Six Flags.
Saat DCEU berjalan, Six Flags mengubah desain kostum terinspirasi New 52 dengan penampakan terbatas. Warner Bros. Studio Tour di Burbank menampilkan kostum dari film-film Snyderverse. Pengalaman favoritku adalah acara Halloween Horror Made Here, dengan labirin Arkham Asylum yang menyeramkan. Sayang, acara ini hanya bertahan setahun.
Kini, dengan Superman besutan James Gunn, karakter DC tersebar dalam berbagai acara musim panas. Yang paling menarik adalah kolaborasi dengan Gaylord Hotels, yang akan mengubah beberapa resornya dengan tema DC Summer untuk 2025. Ada pelatihan superhero bersama Justice League, acara malam, hingga immersive scavenger hunt ala Riddler.
Sementara itu, di Six Flags Magic Mountain, DC Heroes and Villains Fest menampilkan parade kecil dan booth makanan bertema. Ada pertunjukan panggung, tapi lebih mirip pesta dansa ketimbang aksi spektakuler era ’90-an. Tapi setidaknya, antusiasme anak-anak melihat Superman melawan Lex Luthor masih membuatnya berharga.
Sayangnya, Six Flags masih ketinggalan kesempatan untuk menyelaraskan diri dengan era baru DC Studios. Kostum masih mengacu pada New 52, dan temanya terasa kurang kuat. Di sisi lain, Warner Bros. Studio Tour lebih terhubung dengan masa depan DC, dengan kostum dari The Batman Matt Reeves dan sentuhan James Gunn. Toko WB juga didesain ulang dengan nuansa Metropolis, bahkan ada air mancur boneka Krypto!
Semoga kehadiran DC Studios membawa dunia imersif yang lebih kaya, sehingga kita pun bisa ikut terbang up, up, and away.
Ingin info terbaru seputar Marvel, Star Wars, Star Trek, atau DC Universe? Cek jadwal rilisnya di Gizmodo!