Poin-Poin Utama ZDNET
Nothing Headphone 1 sudah tersedia untuk preorder sekarang dengan harga $299. Headphone over-ear ini dilengkapi dengan driver dinamis 40mm hasil kolaborasi dengan KEF, pemutaran Spatial Audio, ANC, dan fitur lainnya. Anda harus benar-benar mengagumi desain dan kustomisasinya untuk memaksimalkan pengalaman.
Juli / 2025
Headphone over-ear pertama dari Nothing sama ambisius, polarisasi, dan kontroversialnya dengan apa yang Anda harapkan dari merek ini. Tanda-tandanya sudah terlihat sejak awal—mulai dari saat perusahaan teknologi asal London ini merilis earbuds dengan desain transparan.
Namun, entah bagaimana, saya sempat terkejut saat membuka kemasan Headphone 1.
Dalam beberapa hal, Headphone 1 merupakan puncak dari identitas Nothing: sebuah headphone yang playful, di-tuning dengan baik, terinspirasi oleh Teenage Engineering, pengalaman software yang mulus tanpa mengabaikan pengguna iOS maupun Android, serta feel dan finish yang bisa memecah opini di ruangan mana pun.
Baca juga: 12 Headphone Terbaik 2025
Desainnya pasti akan menarik perhatian dan memicu diskusi, tetapi performa audiolah yang akan membuat semua orang berhenti dan mendengarkan. Setidaknya, itu yang terjadi pada saya. Tapi apakah harganya sepadan dengan $299? Ini pendapat saya setelah seminggu mencoba.
Mari kita mulai dari desain. Headphone 1 terdiri dari empat bagian utama: headband berlapis busa, earcup dengan memory foam, bingkai berbentuk squircle, dan modul transparan yang menyimpan driver, baterai, serta komponen internal lainnya. Total beratnya sekitar 329 gram—terbuat dari aluminium, plastik, dan busa yang tidak terlalu membebani kepala.
Sebagai perbandingan, AirPods Max berbobot 385 gram, dan tekanan serta bobot earcup-nya lebih terasa. Ringannya Nothing Headphone 1 ini berkat penggunaan plastik soft-touch di seluruh bodinya. Meski terlihat premium, jujur saja, terkadang terkesan agak murahan. Misalnya, bunyi hollow pada bingkai squircle yang terdengar saat headphone dilipat.
Nothing mengklaim bahwa headphone ini telah menjalani lebih dari 50 tes ketahanan. Mereka juga memiliki sertifikasi IP52 untuk ketahanan debu dan percikan air (hingga 15 derajat). Kebanyakan headphone over-ear tidak dirancang untuk tahan air sama sekali, jadi ini nilai tambah jika Anda terkena hujan ringan.
Baca juga: Dongle Audio Nirkabel untuk Hiburan di Pesawat yang Kini Semakin Baik
Ada beberapa sentuhan detail yang saya sukai, seperti bantalan telinga memory foam yang tahan minyak, label "kiri" dan "kanan" di headband, serta jack 3.5mm untuk mendengarkan audio lossless. Tas pembawanya juga slim dan mudah dimasukkan ke tas.
Tapi, Anda harus menyesuaikan headband setiap kali mengeluarkannya dari tas, dan tidak ada indikator jarak untuk memastikan posisi yang pas dengan bentuk kepala Anda.
Kontrol dan Penggunaan
Ada tiga kontrol utama yang perlu dipelajari, semuanya tactile dan cukup intuitif:
- Roller: Putar kiri/kanan untuk atur volume, tekan untuk play/pause, tekan lama untuk beralih antara ANC dan mode transparansi.
- Paddle: Tekan kiri/kanan untuk skip lagu, tekan lama untuk rewind/fast-forward.
- Tombol: Tombol di earcup kanan bisa dikustomisasi untuk asisten virtual atau Channel Hop (jika dipasangkan dengan Nothing Phone 3), yang memungkinkan berpindah antara platform media berbeda.
Saya lebih suka kontrol fisik ini dibanding touch gesture yang sering salah input. Hanya saja, posisi tombol agak jauh di belakang telinga, jadi kadang kurang ergonomis.
Performa Audio
Di sinilah Headphone 1 benar-benar bersinar. Driver dinamis 40mm-nya menghasilkan rentang suara yang luas, dari bass dalam hingga treble jernih.
Saya mencoba soundtrack F1: The Movie yang penuh dengan elemen techno—kick drum, synth, dan layering yang punchy. Headphone ini berhasil memisahkan instrumen dengan jelas dan memberikan kedalaman spasial yang baik.
Dalam istilah awam, saya bisa dengan mudah membedakan lapisan suara vokal dan instrumen—sesuatu yang sering jadi masalah di headphone mid-range (bahkan beberapa model lebih mahal). Kemitraan dengan KEF juga terlihat dari presisi suara yang dihasilkan.
Meski saya bukan pencinta bass, saya tetap merasakan sedikit blur antara perkusi, bassline, dan instrumen bernada rendah. Tapi ini tidak mengganggu kecuali jika Anda benar-benar fokus mencari-cari kesalahan.
Baca juga: Mengapa Saya Rekomendasikan Headphone Nirkabel Ini Dibanding Flagship yang Lebih Mahal
ANC dan Daya Tahan Baterai
Mode ANC dan transparansi bekerja sangat baik. ANC-nya efektif memblokir suara sekitar tanpa tekanan berlebihan di telinga, sementara mode transparansi menghasilkan suara luar secara alami.
Daya tahan baterainya mencapai sekitar 4 hari pemakaian berat (ANC aktif, volume 65%). Ini sedikit di bawah klaim Nothing (37 jam dengan ANC), tetapi masih lebih baik daripada AirPods Max (20 jam), Sony WH-1000XM6 (30 jam), atau Bose QuietComfort Ultra (24 jam).
Baca juga: Saya Ganti QuietComfort Ultra dengan Headphone Mid-Range Ini—dan Saya Bertahan
Rekomendasi ZDNET
Headphone over-ear pertama Nothing, Headphone 1, menawarkan banyak keunggulan: suara berkualitas, baterai tahan lama, dan opsi kustomisasi yang memadai. Dengan harga $299, mereka lebih murah $100 dibanding kompetitor flagship sejenis. Bahkan, headphone ini membuat AirPods Max ($549) terasa terlalu mahal.
Desainnya mungkin tidak untuk semua orang, tetapi daya tahannya (IP52) dan performa audio yang solid membuatnya layak dipertimbangkan. Di rentang harganya, ini adalah headphone yang direkomendasikan ZDNET untuk kebanyakan orang.
Headphone pertama Nothing ini memancarkan keahlian desain dan teknis—dari baterai yang awet, kenyamanan pakai, hingga kualitas audio. Driver 40mm-nya menghasilkan suara yang impactful, sementara mikrofon di seluruh bodinya efektif memblokir kebisingan.
Meski kombinasi aluminium dan plastik mungkin tidak disukai semua orang, ketahanannya yang lebih baik berkat sertifikasi IP52 patut diapresiasi. Di kisaran harganya, ini headphone yang paling direkomendasikan.
Tampilkan lebih banyak