Manisha Krishnan: Iya, musim ini… maksud gue, ini pertama kalinya gue nonton dalam 15 tahun. Tapi musim ini cukup tepat sasaran. Rasanya seperti mereka membaca WIRED dan menyindir segalanya. Gue rasa kalau Trump dan Eric Adams bikin acara bincang-bincang, mungkin itu bisa jadi solusinya.
Zoë Schiffer: Aku suka itu.
Manisha Krishnan: Soalnya semua orang bakal ketawa, terlepas dari pandangan politik mereka.
Zoë Schiffer: Jadi mungkin *South Park* yang akan menyelamatkan kita. Ganti topik sebentar untuk cerita berikutnya. Rekan kami, Aarian Marshall, melaporkan bahwa Tesla mendorong pengemudi yang mengantuk untuk menggunakan mode *full self-driving* atau FSD di mobil mereka. Bertolak belakang dengan namanya, fitur ini sebenarnya tidak memungkinkan mobil menyetir sendiri, ia hanya membantu pengemudi dalam berbagai tugas dasar. Buku panduan mobil menyatakan bahwa pengemudi harus siap untuk mengambil alih kendali kapan saja. Tapi para pengemudi melaporkan bahwa pesan di dalam mobil justru muncul dan menyuruh hal sebaliknya. Pesannya berkata seperti, “Kantuk terdeteksi, tetaplah fokus dengan FSD.” Atau, “Penyimpangan lajur terdeteksi, biarkan FSD membantumu agar kamu bisa tetap fokus.”
Manisha Krishnan: Iya, kedengerannya berbahaya. Rasanya kayak mereka bilang, “Eh, lu mau tidur sebentar sekarang? Biarin aja FSD yang nyetir.” Nggak, seharusnya mereka memutar musik keras-keras, menyalakan AC kenceng, bikin suasana kayak di kelas *spin* biar kamu melek. Tesla sudah melakukan perubahan pada teknologinya untuk mempersulit pengemudi yang tidak waspada menggunakan FSD. Sejak tahun 2021, perusahaan mulai menggunakan kamera pemantau di dalam mobil untuk menentukan apakah pengemudi mereka cukup memperhatikan jalan saat menggunakan FSD.
Zoë Schiffer: Ini sepertinya bertolak belakang dengan upaya mereka sebelumnya untuk membangun lebih banyak keselamatan di sekitar fitur menyetir otomatis mereka. Ini adalah momen yang cukup rentan bagi Tesla. Selama bertahun-tahun, perusahaan dituduh membuat produk yang diduga cacat dalam beberapa hal. Pada Agustus lalu, juri di Florida memutuskan bahwa perusahaan tersebut sebagian bertanggung jawab atas kecelakaan tahun 2019 yang menewaskan seorang wanita berusia 22 tahun. Kecelakaan itu terjadi ketika pengemudi Tesla model S menggunakan versi lama perangkat lunak bantuan pengemudi mereka yang disebut Autopilot. Di saat yang sama, Elon Musk dan dewan direksi perusahaan telah menempatkan FSD di pusat strategi pabrikan mobil ini. Jadi Musk telah berjanji bahwa fitur ini akan bertransformasi menjadi sistem mengemudi otonom yang sesungguhnya pada akhir tahun ini, meskipun kemungkinannya kecil. Dan Elon Musk secara umum dikenal karena sering menjanjikan *timeline* yang sangat agresif yang kemudian terus-menerus dia langgar. Satu lagi sebelum kita istirahat. Reporter sains WIRED, Emily Mullin, melaporkan minggu ini bahwa para ilmuwan menciptakan sel telur manusia dari sel kulit, dan menggunakannya untuk membentuk embrio. Ini adalah pencapaian besar karena bisa berarti cara baru untuk mengatasi infertilitas bagi orang-orang yang menginginkan anak. Tapi untuk jelasnya, tidak ada satupun embrio yang benar-benar digunakan untuk mencoba kehamilan. Dan kecil kemungkinan embrio-embrio itu akan berkembang lebih jauh dari tahap tertentu. Tapi ini tetap hal yang sangat penting karena suatu hari nanti bisa digunakan sebagai alternatif untuk bayi tabung.