Marco Troper, putra berusia 19 tahun dari mantan CEO YouTube Susan Wojcicki, ditemukan meninggal minggu lalu di kamar asramanya di Universitas Berkeley.
Mantan Astronot NASA Leland Melvin tentang “Efek Gambaran Umum”
Juru bicara UC Berkley, Janet Gilmore, mengkonfirmasi bahwa Troper, seorang mahasiswa baru di universitas tersebut, telah meninggal dalam sebuah pernyataan kepada Gizmodo pada hari Minggu. Gilmore mengatakan Troper ditemukan tidak responsif di asramanya pada hari Selasa lalu dan pihak berwenang telah melakukan upaya penyelamatan tetapi tidak berhasil. Universitas tidak mengetahui penyebab kematian Troper namun menyatakan tidak ada tanda-tanda tindak kejahatan.
Nenek Troper, Esther Wojcicki, mengkonfirmasi kematian cucunya dalam sebuah pos Facebook dan mengatakan keluarga mereka “hancur berkeping-keping”. Dia mengatakan Troper memiliki komunitas teman yang kuat dari asramanya dan persaudaraan serta berkembang secara akademis.
“Kehidupan Marco terlalu singkat. Dan kita semua hancur, memikirkan semua kesempatan dan pengalaman hidup yang akan dia lewatkan dan kita lewatkan bersama. Marco, kami semua mencintaimu dan merindukanmu lebih dari yang akan kau ketahui,” tulis Esther Wojcicki.
Esther Wojcicki mengatakan kepada media lokal SFGate pada hari Jumat bahwa dia percaya narkoba mungkin berperan dalam kematian Troper.
“Dia mengonsumsi narkoba, dan kita tidak tahu apa yang ada di dalamnya,” katanya. “… Satu hal yang kita tahu, itu adalah narkoba,” kata Esther Wojcicki. “Kami ingin mencegah hal ini terjadi pada keluarga lain,” kata Wojcicki.
Troper adalah putra Susan Wojcicki dan Dennis Troper, seorang direktur manajemen proyek di Google. Setelah memimpin perusahaan selama sembilan tahun, Susan Wojcicki mengundurkan diri sebagai CEO YouTube pada tahun 2023. Mantan CEO YouTube itu menyewakan garasinya kepada para pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin pada tahun 1998 dan mulai bekerja untuk Google pada tahun 1999.
Than Healy, kepala Menlo School, sekolah swasta di Atherton, California yang Troper hadiri selama tujuh tahun dan lulus dari tahun 2023, memberi tahu Gizmodo dalam pernyataan bahwa kehilangan remaja itu memilukan. Healy menggambarkan Troper sebagai siswa yang “sangat berbakat, ingin tahu, dan berani” yang membawa “banyak kebahagiaan” kepada komunitas Menlo.
“Marco sering muncul di kelas dan acara komunitas dengan senyum cerah dan energi yang menular dan sangat mendukung teman-temannya. Seorang matematikawan dan ilmuwan komputer yang antusias, dia senang menangani masalah-masalah yang menantang,” kata Healy. “Dia dengan antusias membantu memimpin hackathon Menlo dan menghabiskan waktu untuk memberikan pelajaran kepada siswa-siswa yang lebih muda. Semangat wirausaha dan pemikiran visionerannya dikagumi oleh banyak orang. Dia akan dirindukan.”