Pusat Data Adalah ‘Pabrik AI.’ Google dan Meta Mengeluarkan Dana Besar untuk Membangunnya

Raksasa teknologi Google dan Meta memiliki banyak harapan pada pertumbuhan dan kesuksesan AI. Untuk mendukung upaya tersebut, mereka juga menginvestasikan dana besar untuk membangun pusat data yang dibutuhkan guna menjalankan teknologi yang sangat boros energi ini.

Pada Selasa, Google mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan $25 miliar dalam pusat data dan infrastruktur AI terkait dengan PJM Interconnection, jaringan listrik terbesar di AS. PJM Interconnection mencakup 13 negara bagian di bagian timur AS. Pusat data baru ini diharapkan berlokasi di sekitar Pennsylvania.

Untuk memenuhi kebutuhan energi pusat data baru ini, Google juga mengatakan akan menginvestasikan $3 miliar dalam tenaga hidro. Penggunaan sumber energi terbarukan ini sejalan dengan tujuan Google untuk bebas karbon pada 2030. (Demikian pula, Meta bertujuan mencapai emisi nol-bersih pada tahun yang sama.)

“Saya rasa ada persaingan untuk menempatkan pusat data dekat sumber energi yang andal, melimpah, dan murah,” kata Ramayya Krishnan, profesor ilmu manajemen dan sistem informasi di Heinz College, Carnegie Mellon University.

Munculnya alat AI generatif seperti ChatGPT, Gemini Google, dan Meta AI mempercepat permintaan pada pusat data, yang juga mendukung tugas komputasi awan sehari-hari seperti berbagi foto dan streaming film.

“Pusat data adalah bagian kritis dari proses produksi dan penyebaran AI,” ujar Krishnan. “Bayangkan mereka seperti pabrik AI.”

Google sudah mengoperasikan puluhan pusat data di seluruh dunia.

Pengumuman Google ini terjadi di hari yang sama ketika Presiden Donald Trump menghadiri konferensi energi di Carnegie Mellon University di Pittsburgh, di mana investasi dalam AI menjadi topik utama.

Pada Senin, CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan bahwa perusahaannya akan menginvestasikan “ratusan miliar dolar” dalam komputasi yang diperlukan untuk membangun superintelligence, sebuah ambisi tinggi menciptakan AI yang melampaui kemampuan manusia.

MEMBACA  Kamera Keamanan Rumah 4K Terbaik untuk Tahun 2024

Zuckerberg mengatakan Meta memiliki “beberapa klaster multi-GW” yang sedang dibangun. “Kami menamai yang pertama Prometheus dan akan aktif pada ’26. Kami juga membangun Hyperion, yang bisa mencapai 5GW dalam beberapa tahun.” Awal tahun ini, Zuckerberg memperkenalkan salah satu pusat data terbaru Meta, sebuah fasilitas 2GW yang sedang dibangun di Louisiana.

Fasilitas ini bisa sangat besar. Dalam sebuah postingan di Threads, Zuckerberg menunjukkan gambaran sebuah pusat data tunggal yang akan mencakup “bagian signifikan dari luas Manhattan.”

Dengan pembangunan pusat data besar baru ini, bisa muncul peluang sekaligus tekanan bagi komunitas di sekitarnya.

Dalam survei terbaru Airedale by Modine terhadap 600 warga AS, 70% responden menyatakan tidak keberatan tinggal dekat pusat data dan berharap fasilitas ini akan memberi dampak positif pada komunitas mereka. Di antara yang menolak pembangunan pusat data dekat rumah, kekhawatiran utama meliputi peningkatan permintaan energi, polusi suara, dan penurunan nilai properti.

Krishnan mencatat potensi keuntungan dan kerugian. Pusat data bisa menaikkan harga energi untuk pelanggan rumah tangga jika pasokan energi terbatas, dan mereka juga menggunakan air dalam jumlah besar, yang bisa memicu masalah lingkungan.

“Di sisi positif,” kata Krishnan, “pusat data bisa menciptakan ekosistem mitra yang meningkatkan peluang kerja di wilayah tersebut dan [memicu] pertumbuhan.”